PONTIANAK, iNews.id - Titik api di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan mulai berkurang. Hal itu terjadi setelah hujan mengguyur sebagian besar wilayah Kalbar dalam dua hari terakhir.
"Jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat tersisa empat setelah hujan turun," kata prakirawan BMKG pada Stasiun Meteorologi Supadio di Pontianak, Kamis (7/4/2022).
Dia menjelaskan, titik api di Kalbar pada Minggu (3/4) berjumlah 408. Kemudian Senin (4/4) berkurang menjadi 112. Pada Selasa (5/4) sempat naik lagi menjadi 113. Namun, pada Rabu (6/4) titik api menurun drastis menjadi 22.
"Pada Kamis hanya ada empat titik api, tiga di Kabupaten Mempawah dan satu di Ketapang," katanya.
Slamet menjelaskan, titik api biasa muncul pada masa jeda hujan dan pancaran sinar matahari maksimum berlangsung cukup lama.
Pada saat sinar matahari maksimum dan tutupan awan kurang, cuaca menjadi panas dan kering. Bila berlangsung lama, kondisi yang demikian bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.
"Hujan di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Kalbar dalam dua hari terakhir sangat berdampak dalam mengurangi jumlah titik api di Kalbar," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait