Program PEATLI-3 BRGM dan t he University Of Queensland resmi dijalankan di Kantor BRGM Grha Gamma Cikini, Senin (21/11/2022). (Foto: dok BRGM)

JAKARTA, iNews.id - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerja sama dengan the University of Queensland, Australia menggelar Program Peatland Community Engagement and Transdisciplinary Learning-Indonesia (PEATLI). Program yang didanai oleh the New Colombo Plan (NCP) Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia ini dirancang untuk mendukung upaya pelibatan masyarakat desa dalam kegiatan restorasi gambut yang dilakukan BRGM.

Program tersebut melibatkan mahasiswa the University of Queensland dari berbagai jurusan mulai dari Ilmu Kesehatan, Ilmu Eksak, Manajemen Lingkungan, Komunikasi, dan Hukum. Bertempat di Kantor BRGM, Grha Gamma Cikini program PEATLI-3 resmi dijalankan.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Kepala Kelompok Kerja Kerja sama, Hukum dan Hubungan Masyarakat, Didy Wurjanto. “Kami mengapresiasi kedatangan the University of Queensland untuk jauh-jauh datang dari Australia untuk nantinya mengunjungi wilayah restorasi gambut kami di Kalimantan Barat," ujar Didy.

Tahun ini merupakan kali ketiga program PEATLI diselenggarakan. Nantinya, mahasiswa program tersebut akan melakukan konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, perguruan tinggi setempat, dan desa yang telah menjadi Desa Peduli Gambut (DPG, saat ini bernama Desa Mandiri Peduli Gambut/ DMPG), yaitu Desa Kuala Dua, Desa Limbung, dan Desa Arang Limbung.

Program PEATLI-3 akan berlangsung hingga 5 Desember 2022 mendatang. Seperti diketahui, sebelumnya prgoram PEATLI-1 telah dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada 19 Juni-4 Juli 2019 lalu, sementara PEATLI-2 diselenggarakan pada 20 November-5 Desember 2019 di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Associate Professor of the Centre for Communication and Social Change the University of Queensland Elske van de Fliert memberikan kata sambutan. (Foto: dok BRGM)

Associate Professor of the Centre for Communication and Social Change the University of Queensland Elske van de Fliert menyampaikan apresiasi kepada BRGM.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tak hanya mempelajari hal-hal baru dan mendapatkan pengalaman tetapi juga diharapkan mahasiswa mampu menyelesaikan masalah yang kompleks, dengan sudut pandang berbagai disiplin ilmu. Saya yakin mereka dapat memberikan ide-ide baru ke BRGM," ujar Elske.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua Jany Tri Raharjo hadir dalam diskusi ini melalui aplikasi Zoom. Dia mengatakan “Sejak 2017 hingga 2021, kegiatan restorasi gambut di Kalimantan Barat telah dilaksanakan di 7 Kabupaten, yakni Kabupaten Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Mempawah, Sambas, dan Sintang. Hingga 2021, telah dibangun 491 unit sumur bor, 806 unit sekat kanal, 75 hektar revegetasi, dam 156 bantuan paket revitalisasi kepada masyarakat."

Jany menambahkan, mahasiswa the University of Queensland akan mengunjungi lokasi pemeliharaan sekat kanal, lokasi demplot revegetasi lahan gambut bekas terbakar, dan melihat kegiatan revitalisasi, melalui pertanian hortikultura.

Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi Gambut BRGM, Agus Yasin juga hadir dalam kesempatan ini. Menurutnya, BRGM tidak hanya melakukan pemeliharaan langsung di lapangan, tetapi juga melakukan pemantauan secara digital melalui Pranata Informasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove (PRIMS).

Mahasiswa the University of Queensland dalam pelaksanaan program PEATLI. (Foto: dok BRGM)

“Website PRIMS ini tak hanya dapat diakses oleh BRGM dan masyarakat gambut, namun masyarakat umum juga dapat mengakses website ini.” kata Yasin.

Dalam program ini, mahasiswa the University of Queensland memiliki tugas untuk berkonsultasi dengan multi-stakeholder yang berada di wilayah target restorasi gambut BRGM dengan menggunakan Participatory Situation Analysis (PSA) dan merumuskan strategi pelibatan masyarakat di lahan gambut yang nantinya akan direkomendasikan kepada BRGM.

Selain itu, staf BRGM dan staf dinas terkait lingkup Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Kubu Raya nantinya berkesempatan mendapatkan pelatihan Strategi Komunikasi oleh pengajar dari the University of Queensland, yang akan diselenggarakan di Pontianak dan Jakarta.

Jamie, mahasiswa Jurusan Hukum the University of Queensland mengaku sangat antusias untuk mengikuti kegiatan PEATLI ini. "Saya sangat tertarik untuk bertemu masyarakat lokal, sehingga mendapatkan pengalaman dan pembelajaran serta membandingkan masyarakat pedalaman di Indonesia dengan di Australia. Saya sangat senang dengan mempelajari kebudayaan lokal, cara berpikir mereka, dan hubungan dengan pemerintah daerah atau BRGM," tuturnya.

“Saya sangat tertarik dengan Indonesia karena saya belum pernah ke Indonesia sebelumnya, Ini menjadi menarik bagi saya karena belum ada lembaga seperti BRGM di Australia, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan. Setelah melakukan program ini, saya berharap dapat memberikan strategi komunikasi yang efektif terkait restorasi gambut kepada masyarakat lokal," kata salah satu mahasiswi the University of Queensland, Abbey.


Editor : Rizqa Leony Putri

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network