LANDAK, iNews.id - Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa meminta pengujian sampel swab pasien Covid-19 di wilayahnya dipercepat. Proses menunggu hasil swab yang terlalu lama membuat penanganan Covid-19 menjadi terhambat.
"Keluhan ini kami disampaikan langsung kepada Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. Mereka yang rapid test reaktif menunggu terlalu lama untuk konfirmasi apakah mereka positif atau negatif karena menunggu hasil dari Jakarta," kata Karolin di Ngabang, Kamis (4/6/2020).
Karolin mengatakan, dampak lamanya menunggu hasil tes swab membuat waktu isolasi dan waktu perawatan pasien menjadi panjang. Kondisi ini yang diakuinya menjadi kendala untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Landak.
"Waktu isolasi dan waktu perawatan pasien terlalu panjang sehingga biaya terlalu mahal, dan beban bagi pasien dan keluarga juga berat. Hal ini juga yang menyebabkan ketika kita berupaya melakukan rapid test massal agak sulit," ujar perempuan yang juga dokter ini.
Karolin mengatakan, sebaiknya pemerintah kabupaten/kota juga diberikan fasilitas kesehatan untuk mendiagnosa mandiri sampel swab pasien Covid-19, agar tidak terlalu lama menunggu hasil konfirmasi pasien yang positif atau tidak.
"Sehingga kalau semakin banyak tempat untuk melakukan diagnosa pasti, kami yakin masyarakat justru antusias untuk bisa dites secara massal. Kita sekarang memang terkendala tenaga dan alat," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait