Ilustrasi kapal penyeberangan. (Foto: Sindonews.com)

PONTIANAK, iNews.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdampak pada nakhoda kapal penyeberangan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Jarak pandang mereka terbatas sehingga harus mengemudikan kapal dengan hati-hati.

"Hari ini jarak pandang di pagi hari sangat pendek sekali. Sekitar 20 meter saja karena tebalnya kabut asap," ujar Usman, di Sungai Kapuas, Senin (1/3/2021).

Usman sehari-hari menakhodai kapal motor (KM) yang melayani angkutan barang dan orang di alur Sungai Kapuas. 

Menurut Usman, kabut asap tebal mulai terlihat pada pukul 02.00 dini hari tadi, dan hingga pukul 07.00 masih tebal. Dalam tiga hari terakhir, kabut asap seringkali muncul.

"Kabut asap tebal mulai dirasakan dalam tiga hari terakhir, dampak semakin banyaknya kebakaran hutan dan lahan. Sangat mengganggu jarak pandang kami," ujarnya.

Dampak semakin tebalnya kabut asap itu, sehingga dia dan rekan sesama nakhoda terpaksa membawa KM dengan pelan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tabrakan atau lainnya.

"Bahkan kami harus berhenti atau menambat KM karena jarak pandang yang sangat pendek, yakni di bawah 10 meter, hal itu dilakukan guna mencegah tabrakan," katanya.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network