JAKARTA, iNews.id - Pendiri Lokataru Foundation, Haris Azhar mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025). Kedatangannya untuk meminta pembebasan para aktivis yang ditahan terkait demonstrasi yang berakhir ricuh pada akhir Agustus 2025.
Salah satu yang ditahan adalah Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Haris Azhar tidak hanya meminta pembebasan, namun juga mendesak agar kasusnya dihentikan.
"Kalau kami boleh coba abstrak lebih tinggi lagi, permintaan kami sebetulnya baiknya mereka dibebaskan. Kalau lebih tinggi lagi, kami minta supaya kasusnya dihentikan," ujar Haris Azhar.
Menurutnya, penahanan tersebut bukan sekadar proses hukum biasa, melainkan memiliki nuansa politis. Dia membandingkan kasus ini dengan kasus pejabat yang dihentikan, mempertanyakan apakah penahanan Delpedro dan aktivis lainnya merupakan cara untuk menghentikan orang-orang penting lain.
"Kalau mereka yang salah, buat apa ada sejumlah menteri dihentikan. Artinya, apakah seorang Delpedro adalah cara untuk menghentikan Sri Mulyani? Apakah Syahdan adalah cara untuk menghentikan Menteri PPMI?" ucapnya.
Untuk itu, Haris Azhar mendesak agar polisi berkoordinasi dengan tim independen pencarian fakta yang dibentuk oleh enam Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM).
Dia berharap kolaborasi ini bisa mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut. "Untuk memastikan ada arah dari kebenaran yang akan diungkap oleh TGPF, nanti dari situ akan kelihatan yang mana yang harus didalami sebagai sebuah kasus tindak pidana," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menjelaskan bahwa peran Delpedro dalam demonstrasi adalah melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lain untuk mengajak pelajar mengikuti aksi.
"Peran tersangka DMR adalah melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lainnya untuk sebarkan ajakan agar pelajar jangan takut untuk aksi, kita lawan bareng," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi, pada 2 September 2025.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait