PONTIANAK, iNews.id - Sebanyak 5.209 warga Kalimantan Barat telah mengikuti rapid test Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 196 orang menunjukkan hasil reaktif, dan 4.961 orang nonreaktif.
"Petugas kesehatan juga melaksanakan pemerikasaan terhadap masyarakat Kalbar yang lanjut usia dan rentan yang diikuti 57 orang dan hasilnya 56 orang non reaktif dan satu orang yang reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson di Pontianak, Sabtu (18/4/2020).
Menurutnya, rapid test akan terus digelar. Mulai Senin (20/4/2020), rapid test akan menyasar warga berusia di atas 60 tahun. Untuk kapasitas rapid test, Dinkes Kalbar menargetkan 75 orang per hari bisa mengikuti.
"Kita telah melakukan rapid test untuk masyarakat yang berusia 60 tahun keatas dengan penyakit bawaan dimana dari Senin kemarin sampai hari ini 57 orang yang kita tes dan satu orang yang reaktif. Untuk yang reaktif ini sudah kita lakukan tes swab," ucapnya.
Dia menambahkan, jika dari rapid test ada yang hasilnya reaktif maka akan dilanjutkan dengan swab tes menggunakan metode PCR. Selain itu warga yang hasil rapid testnya reaktif juga diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Demikian untuk warga yang mengalami batuk dan pilek ringan, kita minta untuk tetap berada dirumah," katanya.
Terkait hasil rapid test ini, Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta warga mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Hampir semua yang reaktif dalam rapid test adalah orang tanpa gejala. Satu orang reaktif COVID-19 tanpa gejala bisa menyebarkan virus kemana-mana dan bisa saja ada d isekitar kita," katanya.
Hingga Sabtu (18/4/2020) jumlah pasien positif corona di Kalbar masih 21 orang, dengan 5 orang telah sembuh dan 3 meninggal dunia.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait