PALANGKA RAYA, iNews.id - Puluhan ekor babi di sejumlah peternakan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mati secara perlahan. Hasil pemeriksaan babi yang mati ternyata terjangkit virus Africa Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika.
"Kondisi penyebaran ASF di Palangka Raya saat ini sudah menyebar di empat kelurahan," kata Kepala UPTD Puskeswan Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono, Selasa (19/10/2021).
Dia mencontohkan di Kelurahan Bukit Tunggal. Ada lebih dari 20 peternakan babi di wilayah ini. Namun sebagian besar sudah terpapar virus ASF.
"Sudah 80 persen terpapar ASF," katanya.
Dari kelurahan ini saja tercatat ada 43 ekor babi yang mati akibat terpapar virus ASF. Sedangkan puluhan ekor babi lainnya dalam kondisi sakit.
Puluhan ternak babi yang mati secara perlahan itu mengalami gejala yang sama, yakni demam tinggi, tak mau makan, dan bintik-bintik merah di kulit.
Menurutnya belum ada obat ampuh vaksin ampuh untuk menangkap virus ASF pada babi. Puskeswan Palangka Raya hanya melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang babi.
Sementara itu menurut Fairin, salah satu peternak babi di Palangka Raya, kasus kematian babi akibat virus ASF sudah terjadi dua bulan terakhir. Penularan virus itu terjadi dengan cepat.
"Sudah disuntik (vaksin) tetap saja mati," katanya.
Banyak babi yang mati membuat para peternak mengalami kerugian. Penghasilan mereka anjlok 50 persen. "Turunnya 50 persen," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait