KUBU RAYA, iNews.id - Sejumlah warga di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menolak bantuan beras dan sembako yang diberikan pemerintah. Penolakan itu karena mereka merasa tak layak mendapat bantuan meski terdampak Covid-19.
"Mereka menolak dan meminta untuk dialihkan kepada warga yang lebih berhak menerimanya," kata Kepala Desa Kakap Hendri di Sungai Kakap, Kamis (7/5/2020).
Dia mencontohkan, saat mendatangi beberapa rumah warga pada Rabu (6/5/2020) kemarin untuk menyerahkan bantuan beras, banyak warga yang menolak. Penolakan itu disertai permintaan agar beras tersebut diberikan kepada masyarakat yang lebih berhak.
"Ini merupakan bentuk kebesaran hati masyarakat yang patut diapresiasi dan dicontoh masyarakat lainnya," katanya.
Di desa Mega Timur juga terjadi hal serupa. Kepala Desa Mega Timur, Adam menyatakan banyak masyarakat yang meminta agar beras yang menjadi jatah mereka diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Dia mengakui akan mendata lagi warga yang benar-benar membutuhkan bantuan sembako ini.
"Untuk itu kami selaku pemerintah desa akan menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat yang benar-benar layak, yang tidak masuk dalam data," katanya.
Hal yang sama juga dialami Kepala Desa Parit Baru, Musa. Dia mengatakan, warganya banyak yang menolak bantuan beras tersebut dan meminta agar disalurkan kepada warga lainnya yang lebih membutuhkan. Padahal, mereka yang menolak itu masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Mereka ini sebenarnya sudah masuk dalam data. Tapi keikhlasan hati dari warga kami ini mudah-mudahan menjadi contoh yang lain," katanya.
Bantuan beras tersebut mencapai 10 ton yang disalurkan kepada dua ribu kepala keluarga di Desa Parit Baru. Tiap Kepala Keluarga menerima lima kilogram. "Bantuan ini untuk menutupi kekurangan bantuan dari provinsi," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait