PONTIANAK, iNews.id - Hasil panen durian di Kalimantan Barat (Kalbar) merosot. Kualitas durian pun menurun dari biasanya.
Hal tersebut ternyata dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang melanda Kalbar beberapa waktu lalu. Curah hujan yang tinggi dan kurang sinar matahari membuat pohon durian tidak berbuah banyak, dan hasilnya pun tidak memuaskan.
"Saat ini durian yang dijual dan di Pontianak jumlahnya sangat sedikit. Itu karena pengaruh curah hujan yang tinggi. Panas sangat sedikit, hujan tinggi sehingga bunga tidak jadi buah," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Senin (8/2/2021).
Dia mengatakan, minimnya jumlah durian di pasaran membuat komoditi buah tersebut harganya melonjak. Dari pantauan di pasar, harga durian bisa lebih mahal 50 persen dari normal.
"Harga durian dibandingkan tahun sebelumnya bisa lebih mahal sebesar 50 persen. Belum lagi kualitas durian juga sedikit berkurang," tuturnya.
Seorang pedagang buah di Pontianak, M Yasin mengungkapkan penjualan durian memang merosot pada awal tahun ini. Menurutnya cuaca yang ekstrem akibat curah hujan yang tinggi menjadi penyebab sedikitnya jumlah panen durian kali ini.
Selain jumlahnya yang sedikit, buah durian ini sudah lebih dulu dibawa ke Kalimantan Timur untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi.
"Sebenarnya Desember 2020 durian sudah ada keluar, cuma lebih banyak dibawa ke Kaltim. Kalau dibawa ke Kaltim harganya bisa lebih mahal, dari kebunnya bisa Rp50.000 per buah,” ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait