KAPUAS HULU, iNews.id - Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) semakin marak di Kalimantan Barat. Bahkan sudah terang-terangan menggunakan alat berat ekskavator.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengakui sulit untuk menghentikan PETI. Hanya perintah Presiden Joko Widodo yang bisa meghentikan PETI dengan efektif.
"Jika presiden minta hentikan, besok PETI itu berhenti. Tapi kalau saya susah, karena PETI sudah pakai ekskavator. Jadi kalau presiden yang perintah cepat," ujar Sutarmidji di Kapuas Hulu, Kamis (26/11/2021).
Sutarmidji juga berharap agar tidak lagi terjadi kerusakan alam. Apalagi saat ini 70 persen Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas sudah rusak.
Mantan Wali Kota Pontianak ini juga menyoroti perizinan perkebunan kelapa sawit. Menurut dia, konsesi lahan perkebunan sawit sudah 2,7 juta hektare, yang ditanam baru satu juta hektare dan tersisa masih 1,7 juta hektare yang belum ditanam dan sudah berlangsung lama.
"Itu kan tidak ada hutannya lagi, itu harus di evaluasi, kalau perlu ditarik kembali oleh negara dan dihutankan, bisa jadi itu wilayah tersebut lahan gambut yang tidak bisa ditanami," kata Sutarmidji.
Sutarmidji mengaku mendukung upaya pemulihan lingkungan seperti yang disampaikan Presiden Jokowi saat berbicara soal banjir di Sintang.
"Saya sangat mendukung. Sampai 1.000 persen saya mendukung apa yang dikatakan presiden perbaikan lingkungan. Kita perbaiki DAS Kapuas itu 70 persen sudah rusak gimana kita perbaikinya," ucap Sutarmidji.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait