Panglima Jilah mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Pertemuan Akbar Pasukan Merah, di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). (Foto: YouTube Setpres)

JAKARTA, iNews.id - Sosok Panglima Jilah menyedot perhatian saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).

Saat itu, Jokowi menghadiri acara Bahaupm Bide Bahana Tario Borneo Bangkule Rajakng atau Pertemuan Akbar Pasukan Merah yang dihadiri oleh ribuan orang suku Dayak.

Panglima Jilah adalah pemimpin Tariu Bornoe Bangkule Rajakng (TBBR), sebuah organisasi masyarakat suku Dayak yang fokus pada pelestarian budaya dan adat istiadat suku Dayak.

Panglima Jilah (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo. (Foto: YouTube Setpres)

Lalu siapa Panglima Jilah sebenarnya?  Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah adalah tokoh yang disegani di Tanah Kalimantan. 

Dilansir dari YouTube Larasati Channel, Panglima Jilah dikenal sebagai tokoh yang peduli terhadap adat, budaya serta permasalahan yang terjadi di Tanah Kalimantan.  

Dia telah menjadi simbol perjuangan masyarakat adat di bumi Borneo dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya ini lahir 

Panglima Jilah terlahir dengan nama Agustinus Jilah, pada 19 Agustus 1980, di Desa Sambora, Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. Masa kecil Panglima Jilah bisa dikatakan kurang beruntung. 

Dia memiliki kekurangan di mana lidahnya suka keluar serta kondisi perut buncit. Kondisi ini membuat banyak orang tidak menyukai dirinya. Panglima yang dikenal dengan orasinya di mana-mana ini, rupanya dulu juga memiliki keterbatasan berbicara karena gagap yang diderita semasa kecil. 

Kendati memiliki kekurangan, Panglima Jilah terpilih menjadi panglima adat Suku Dayak. Bagaimana mungkin hal itu terjadi? 

Panglima Jilah terlahir dengan nama Agustinus Jilah. (Foto: Instagram @tariuborneo)

Selain karena takdir dari Tuhan, rupanya Panglima Jilah adalah seorang anak keturunan seorang Panglima Dayak. Kakek dari Panglima Jilah ini merupakan seorang panglima di zaman kerajaan dahulu. 

Meski memiliki postur tubuh yang tidak besar, Panglima Jilah memiliki semangat juang dan keberanian yang luar biasa besar dalam memperjuangkan hak-hak kaumnya di tanah adat leluhur.

Banyak hal yang dia perjuangkan, salah satunya menyatukan Bangsa Dayak atau Suku Dayak se-Tanah Kalimantan.

Dengan modal tekad dan kemauan yang tinggi, dia mampu menyatukan Suku Dayak se-Tanah Kalimantan. Hal tersebut yang membedakan Panglima Jilah dengan panglima sebelumnya. 

Sosok Panglima Jilah sering muncul dalam aksi massa yang bersinggungan dengan masyarakat adat melalui Pasukan Merahnya. Pasukan Merah beranggotakan sekitar 48.000 orang yang tersebar di seluruh Kalimantan.

Bersama Pasukan Merahnya, Panglima Jilah mampu menghidupkan tradisi dan adat Suku Dayak yang mulai tenggelam dimakan zaman. Panglima Jilah juga mampu mengajak generasi milenial untuk ikut melestarikan tradisi dan budaya asli dari Suku Dayak. 

Selain itu dia juga mampu melestarikan dan melindungi hutan-hutan di Kalimantan dari para perusahaan asing. Selain menjadi sosok yang peduli masyarakat, rupanya Panglima Jilah juga memiliki ilmu kebal yang tinggi.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network