Ilustrasi pengujian rapid test. (Foto: Istimewa)

PONTIANAK, iNews.id - Sedikitnya 3.349 orang telah menjalani rapid test Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan menekan penularan virus corona.

Gubernur Sutarmidji mengatakan, prioritas masyarakat untuk rapid test yakni usia 60 tahun ke atas atau mereka yang punya penyakit bawaan akut.

"Sampai hari ini setidaknya sudah ada 3.349 orang yang ikut rapid tes dan ini akan terus kami lakukan. Untuk pengujian terhadap 42 pasien dalam pengawasan  (PDP) yang dirawat se-Kalbar, diketahui hasil reaktif 12 orang dan non-reaktif 30 orang," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis (16/4/2020).

Dia menjelaskan, jumlah masyarakat yang reaktif setelah melakukan rapid test memang cukup banyak. Namun dipastikan mereka bisa terbebas dari penularan, bahkan sembuh asal ikuti anjuran dokter.

"Masyarakat bisa menghindari terjangkit dengan rutin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, berjemur di matahari pagi. Makanya, ikuti arahan yang diberikan pemerintah," katanya.

Gubernur memaparkan hasil rapid test terhadap PDP, ODP dan OTG yang tidak dirawat di RS, namun hasil tesnya reaktif se-Kalbar berjumlah 105 orang. Dari jumlah itu, 63 orang di antaranya ada di Pontianak.

Dia menyampaikan, sampai dengan kemarin, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, terdapat tambahan delapan kasus positif Covid-19 sehingga total menjadi 21 kasus hingga Rabu (15/4/2020).

"Memang ada tambahan delapan kasus positif Covid-19. Total saat ini di Kalbar ada 21 orang positif corona," ucapnya.

Sutarmidji menuturkan, dari 21 kasus konfirmasi positif tersebut, enam orang dinyatakan sembuh dan tujuh masih dirawat di rumah sakit. Kemudian, terdapat lima pasien isolasi mandiri dan tiga orang meninggal.

Selanjutnya ada 15 PDP yang saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Kalbar. Hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Mereka tersebar di seluruh RS di Kalbar, dengan rincian 11 orang di RSUD Sudarso dan sembilan sudah pulang. Kemudian ada dua orang di RS Singkawang,  satu orang sudah pulang dan seorang di RS Untan yang sudah meninggal namun bukan karena Covid-19.

"Ada juga seorang dokter spesialis di Sudarso, hasil lab-nya negatif. Dokter ini dalam kondisi sehat," kata Sutarmidji.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network