KETAPANG, iNews.id - Polisi masih mendalami motif suami yang tega menghabisi nyawa istri dan anaknya di Desa Kenaybur, Hulu Sungai, Ketapang, Kalimantan Barat. Keluarga menyebut pelaku bernama Lustara (38) kerap tak akur dengan mertuanya.
"Berdasarkan keterangan keluarga korban, bahwa pelaku ini memiliki permasalahan dengan mertuanya," ujar Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Muhammad Yasin, Selasa (4/10/2022).
Tak cuma dengan mertuanya, Lustara juga tak akur dengan istrinya, Romeda Kolekta (41). Diduga hal itu yang memicu dirinya nekat menghabisi sang istri dan anaknya Al Meisen yang berusia 7 tahun.
Pembunuhan sadis itu terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam di sebuah pondok di area ladang pertanian pukul 19.00 WIB.
Yasin menjelaskan, tindakan brutal Lustara menghabisi nyawa istri dan anaknya disaksikan oleh mertuanya, Yohanes (67) dan Peni (63).
Keduanya tinggal tak jauh dari ladang tempat Lustara membantai istri dan anaknya.
Mendengar ada suara keributan dan teriakan pada malam hari, Yohanes dan Peni keluar dari rumah dan mendekat ke lokasi suara tersebut.
Namun ketika melihat menantunya memegang parang, keduanya memilih lari menyelamatkan diri dalam keadaan gelap dan melapor ke warga.
Esok paginya, Lustara kembali ke rumahnya di Desa Kenyabur. Saat itulah dia diamankan oleh warga yang mendapat laporan dari mertuanya.
"Kepala desa setempat menghubungi Polsek Sandai," tuturnya.
Berdasarkan laporan warga, tim gabungan Polsek Sandai dan Polres Kapuas Hulu datang ke lokasi untuk mengamankan Lustara dan melakukan olah TKP.
"Kita sudah mengamankan pelaku dan barang bukti parang sepanjang 47 cm. Motif pelaku masih kita dalami," tuturnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait