get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Pontianak, Solusi Hindari Macet dan Jalan Rusak di Kalbar!

1.163 Tenaga Kesehatan di Pontianak Divaksinasi Covid, 470 Orang Ditunda dan Tak Layak

Selasa, 26 Januari 2021 - 10:34:00 WIB
1.163 Tenaga Kesehatan di Pontianak Divaksinasi Covid, 470 Orang Ditunda dan Tak Layak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sidiq Handanu. (Foto: Antara)

PONTIANAK, iNews.id - Vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan telah dilaksanakan di Kota Pontianak sejak tanggal 14 hingga 25 Januari 2021. Hingga saat ini, sudah 1.163 tenaga kesehatan (nakes) di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) itu yang menjalani vaksinasi sedangkan 470 lainnya harus ditunda dan tak layak disuntik.

"Tercatat ada 1.633 orang yang hadir di fasilitas kesehatan sejak dimulainya vaksinasi bagi tenaga kesehatan tanggal 14 hingga 25 Januari 2021. Dari sebanyak itu, 1.163 yang layak dilakukan vaksinasi Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Senin malam (25/1/2021).

Dia menjelaskan, sebanyak 470 tenaga kesehatan yang telah hadir di fasilitas kesehatan ditunda untuk disuntik vaksin dan sebagian kondisinya tidak layak untuk divaksinasi.

"Untuk tenaga kesehatan yang statusnya ditunda, berarti yang bersangkutan bisa disuntik untuk divaksinasi kalau kesehatannya sudah normal. Sementara bagi yang tidak layak, bisa karena ada penyakit bawaan," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk hari Senin saja, sebanyak 208 orang yang hadir untuk divaksinasi. Dari jumlah itu yang layak 135 orang dan sisanya sebanyak 73 orang ditunda dan tidak layak.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak menyatakan, ada sebanyak 5.500 tenaga kesehatan akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 untuk tahap pertama di wilayah Kota Pontianak.

"Untuk tahap pertama sesuai arahan dari pemerintah pusat, maka vaksinasi ini kami prioritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas lapangan yang ada di Kota Pontianak," kata Sidiq.

Menurut dia, yang termasuk tenaga kesehatan itu, yakni orang yang berkecimpung di bidang medis, mulai dari dokter, perawat dan lainnya. Namun, dari jumlah 5.500 tenaga kesehatan itu, nantinya tidak semuanya bisa dilakukan vaksinasi.

"Harus dipilah lagi. Karena bagi yang sudah terpapar belum bisa divaksin untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya, termasuk yang memiliki penyakit lainnya," ujar Sidiq.

Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, dilanjutkan dengan vaksinasi bagi TNI/Polri dan ASN serta para guru. Sebab, tuga mereka banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setelah itu, vaksinasi baru dilanjutkan bagi masyarakat umum.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut