get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Serangan di Lumajang, TNI AU Kerahkan Puluhan Pesawat Tempur hingga Kopasgat

Indonesia Pernah Miliki Pesawat Tempur Canggih Ditakuti NATO, Dijuluki Anjing Pemburu

Sabtu, 17 Februari 2024 - 05:18:00 WIB
Indonesia Pernah Miliki Pesawat Tempur Canggih Ditakuti NATO, Dijuluki Anjing Pemburu
Pesawat pembom jenis Ilyushin 28 milik Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) diberi julukan Il-28 Beagle (anjing pemburu) oleh negara-negara NATO. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Kekuatan tempur Indonesia pada era Soekarno pernah disegani dunia. Saat itu, kekuatan militer didukung alat utama persenjataan (alutsista) canggih di zamannya.

Salah satunya, pesawat Ilyushin type Il-28T versi Angkatan Laut (AL) dan Il-28U versi Angkatan Udara (AU). Indonesia pernah mengoperasikan Il-28 pada dekade 60-an. 

Il-28 milik Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) termasuk dalam jajaran skuadron udara 500, jenis pengebom tempur menengah. Pesawat tempur buatan Ilyushin Design Beureu Uni Soviet tersebut tergolong ditakuti organisasi pertahanan dunia, NATO. Terutama bagi kapal-kapal sekutu. 

Dikutip dari Dinas Penerbangan Angkatan Laut menyebutkan, pesawat pembom jenis Ilyushin 28 diberi julukan Il-28 Beagle (anjing pemburu) oleh negara-negara NATO. Prototipe Il-28 diluncurkan pada 1947 yang mampu membawa muatan bom seberat 3 ton pada kecepatan 800 kilometer per jam. 

Il-28 diawaki oleh tiga orang, yakni pilot, navigator dan penembak senapan mesin/tail gunner. Penembak senapan mesin, posisinya terpisah, yaitu di ekor dalam kompartemen bertekanan. 

Sedangkan untuk navigator sebagai pengebom posisinya berada di dalam area kaca di hidung pesawat. Navigator dilengkapi pembidik OPB-5 peninggalan Perang Dunia II. Kemudian, posisi pilot di bawah kanopi berbentuk gelembung.

Penerbang Angkatan Laut Republik Indonesia (Penerbal) pernah memiliki pesawat Il-28 sebanyak 12 unit. Versi seri M berjumlah 10 unit sebagai pesawat utama untuk pengebom torpedo dan seri U sebanyak dua unit sebagai pesawat latih.

Eksistensi pesawat tempur canggih ini perlahan mulai memudar seiring merenggangnya hubungan Indonesia dengan Rusia saat itu karena berpengaruh dengan suku cadang pesawat tersebut. 

Meski suku cadang menipis, para pilot IL-28 masih nekat terbang. Sejumlah kecelakaan akhirnya tidak dapat dihindari. Satu pesawat mendarat darurat di Pantai Banyuwangi, Jawa Timur. 

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut