get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Tersangka Korupsi Lingkar Timur Kuningan Ditangkap, Negara Rugi Rp1,23 Miliar 

Kejari Pontianak Usut Korupsi Alat Navigasi, 3 Tersangka Ditahan

Selasa, 16 Februari 2021 - 16:21:00 WIB
Kejari Pontianak Usut Korupsi Alat Navigasi, 3 Tersangka Ditahan
Kejari Pontianak menahan tiga tersangka korupsi di Kantor Distrik Navigasi Pontianak. (Foto: iNews.id/Gusti Eddy)

PONTIANAK, iNews.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak menahan tiga tersangka korupsi di Kantor Distrik Navigasi Pontianak. Masih ada tiga kontraktor yang belum tersentuh hukum dalam kasus ini.

"Para tersangka korupsi pada pekerjaan pemeliharaan peralatan dan mesin (floating repair) Kapal Negara AL NILAM pada Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak Tahun Anggaran 2018," kata Kepala Kejari Pontianak, Basuki Sukardjono, Selasa (16/2/2021).

Ada dugaan kasus korupsi berjamaan ini menyeret berapa nama kontraktor yang turut mengerjakan proyek tersebut. Namun penyidik Kejari Pontianak masih melakukan pendalaman. Sedangkan tersangka yang telah ditahan yakni IS (47), CA (4), dan MA (60).

"IS selaku PPK kegiatan, CA ketua tim PPHP, dan MA yang merupakan penyedia barang dan jasa," ujar Basuki.

Ketiga tersangka ditahan di Rutan Kelas 2 Pontianak. Ketiganya telah menjalani tes swab dan dinyatakan bebas Covid-19.

Sementara itu Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Pontianak, Banan Prasetya menerangkan, pada saat proses pemeliharaan pekerjaan tersebut, dilakukan sub kontrak oleh para tersangka .

"Secara garis besar saat kita panggil dia tidak melakukan pekerjaan itu, dan tidak pernah menandatangani kontrak. Pekerjaan ini dikerjakan, hanya saja di sub kontrakan. Artinya setelah terjadi sub kontrak yang pengerjaannya tidak sesuai dengan apa yang ada dikontrak," ujarnya.

Dia mencontohkan, dalam kontrak suku cadang harus dari maker (pembuat) dan disetujui oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Namun hal itu tidak ada. 

"Tidak ada suku cadang dari Maker, dan tidak ada persetujuan dari BKI," tuturnya.

Banan mengungkapkan, berdasarkan perhitungan oleh tim audit dari BPKP Provinsi Kalimantan Barat, diduga kerugian keuangan negara dalam kasus ini mencapai Rp1,7 miliar. Selain menahan para tersangka, penyidik juga menyita uang Rp245 juta.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut