Pulang Kampung Selama Pandemi, Mahasiswa IPB asal Kalbar Ternak Kambing Omset Rp400 Juta
PONTIANAK, iNews.id - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Fauzan Alfikri pulang ke kampung halamannya di Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimatan Barat. Dia beralih menjadi peternak milenial selama pandemi Covid-19.
Dengan berbekal kecintaan dan hobi beternak, pemuda 23 tahun ini hanya butuh satu tahun sudah memiliki omset dari beternak kambing mencapai Rp400 juta. Dia awalnya mengelola budi daya kambing dari semula hanya 7 ekor kini terus bertambah menjadi lebih dari 60 ekor.
Tanggal 3 Mei 2020 merupakan langkah awal usaha budi daya kambing. Sejak dari awal dia fokus budi daya yakni menghasilkan indukan pejantan yang berkualitas dan susu kambing guna menjawab kebutuhan dari peternak di Kalbar.
Sebelumnya, selama kuliah dia sebenarnya sudah mendirikan peternakan dan juga pabrik pakan yang sampai sekarang masih berjalan dan sudah menjadi perusahaan di Bogor. Jauh sebelum itu juga sempat beternak ulat Hongkong, baru beralih menjadi peternak kambing.
Dengan adanya pandemi Covid-19, Fauzan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dengan mengolah lahan yang ada milik orang tuanya. Dia memulai kembali dari nol. Mulai meriset, mencari pemasok dan lain sebagainya.
"Karena pandemi saya balik kampung halaman jadi ingin lebih dekat dengan orang tua, ingin mengelola lahan orang tua yang ada di sini. Jadinya yang di Bogor sama teman-teman tinggalkan. Kembali ke Kalbar mulai dari nol lagi, kita riset lagi, kita cari pemasok lagi," ujarnya di Pontianak.
Fauzan menceritakan kenapa dipilih kambing lantaran modal yang tidak sebesar sapi. Kambing juga mudah dijual karena permintaannya masih sangat tinggi seperti digunakan beberapa ritual keagamaan, ada juga tahunan seperti Hari Raya Idul Adha.
Kalbar meski mempunyai wilayah yang sangat luas, bahkan termasuk lima terbesar, tapi sayang nya di sini masih banyak didatangkan ribuan ekor bahkan belasan ribu ekor ternak dari Pulau Jawa.
Apalagi dari data yang ada tren populasi ternak bukan naik justru semakin turun. Artinya ada sebuah peluang untuk dimanfaatkan dari ternak kambing itu dia bisa memproduksi dengan 100 persen bahan baku lokal tanpa tergantung dengan daerah yang lain.
Kepala Dinas Perkebunan Peternak Kalbar M Munsif mengajak peternak milenial menangkap peluang budi daya hewan ternak baik sapi, kambing dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan daging konsumsi masyarakat.
Ajakan itu beralasan sebab sejauh ini antara produksi dan kebutuhan masih belum seimbang. Kebutuhan lebih besar daripada pemenuhan. Hal itu tentu menjadi peluang terutama peternak milenial.
Dia memberikan dua jempol kepada Fauzan dan bisa menjadi peternak muda di Kalbar. Hal itu karena telah dibuktikan Fauzan bahkan anak muda juga bisa dan saatnya berperan.
"Sebagai gambaran saja untuk sapi potong setiap tahun kita harus membutuhkan kurang lebih sekitar 25.000 ekor. Ini kalau kita bagi 14 kabupaten kota, setiap daerah harus produksi minimal sekitar 2.000 ekor. Hanya saja realitanya saat ini sekitar 20.000 ekor didatangkan dari Pulau Madura dan Kalteng. Begitu juga kambing masih banyak dibutuhkan," katanya.
Editor: Donald Karouw