get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tips Jalan-Jalan di Pontianak yang Bikin Liburan Lebih Seru dan Nyaman

Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, ATC Ingatkan Pilot Bisa Berpapasan dengan Pesawat Lain

Rabu, 10 Februari 2021 - 19:05:00 WIB
Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, ATC Ingatkan Pilot Bisa Berpapasan dengan Pesawat Lain
Pesawat Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak lost contat, Sabtu (9/1/2021). Posisi terakhir di perairan Kepulauan Seribu. (Sumber: Flight Radar)

JAKARTA, iNews.id - Detik-detik sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021 lalu, terungkap. Petugas ATC sempat meminta pilot untuk naik ke ketinggian 11.000 kaki karena bisa berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landas pacu 25L. 

Hal ini dipaparkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/2/2021). KNKT menemukan anomali pada tuas tenaga mesin otomatis (authrottle) pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Anomali tersebut berdasarkan laporan awal yang dibuat pada kotak hitam Flight Data Recorder (FDR).

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menuturkan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta lewat landasan pacu (runway) 25R pukul 14.36 WIB. Pesawat itu mengangkut dua pilot, empat awak kabin, dan 56 penumpang.

"Setelah tinggal landas mengikuti jalur keberangkatan. Kemudian FDR mencatat FDR si ketinggian 1.980 kaki," katanya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Saat pesawat di ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur sementara sebelah kanan tetap alias tak bergerak. Pada pukul 14.38 WIB, pilot meminta kepada petugas ATC untuk berbelok ke arah 075 derajat.

Petugas ATC meminta pilot untuk naik ke ketinggian 11.000 kaki karena bisa berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landas pacu 25L. Pada pukul 14.39.47, pesawat melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat 046 derajat dan mulai berbelok kiri. Lagi-lagi, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur sedangkan yang kanan masih tetap.

Petugas ATC memerintahkan pilot untuk menaikkan ketinggian pesawat menjadi 13.000 kaki dan dijawab pilot pukul 14.39.59. Komunikasi antara petugas ATC dan pilot Sriwijaya Air berakhir pada pukul 14.40.05 dengan posisi terakhir di ketinggian 10.900 kaki.

Kemudian pesawat mulai turun, sistem autopilot dinonaktifkan dengan arah pesawat 016 derajat. Posisi pesawat lalu naik (pitch up) dan miring ke kiri (roll). Pada pukul 14.40.10, FDR mencatat tuas (autothrottle) yang anomali tersebut tidak aktif dan pesawat mulai menukik. 

"Sekitar 20 detik kemudian FDR berhenti merekam data," katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut