get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Peringatan HUT RI di Jambi Berubah Menyedihkan gegara Panitia Putar Lagu Jamrud

Tradisi 17 Agustus dari Berbagai Daerah di Indonesia

Rabu, 10 Agustus 2022 - 15:00:00 WIB
Tradisi 17 Agustus dari Berbagai Daerah di Indonesia
Tradisi 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia. Sepak Bola Durian. (Foto: Yulianto /Sindonews.com)

JAKARTA, iNews.id- Tradisi 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia memiliki keunikan masing-masing. Tanggal 17 Agustus merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan dengan gembira dan penuh rasa nasionalisme.

Perayaan kemerdekaan umumnya dengan menggelar upacara bendera. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai lomba tradisional sebagai penyemarak tradisi 17 Agustus. 

Di beberapa daerah di Indonesia terdapat beberapa tradisi unik menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. 

Berikut Tradisi 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia yang perlu kamu ketahui:

Tradisi 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia. Pacu Kude dari Aceh. (Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Tradisi 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia. Pacu Kude dari Aceh. (Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Pacu Kude

Tradisi pacu kude ini merupakan tradisi yang berasal dari Aceh. Masyarakat Aceh menganggap bahwa Pacu Kude merupakan simbol dari perjuangan rakyat untuk mendapatkan kemerdekaan. 

Tradisi ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda, dan dimainkan saat acara musim panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah ruah. Pada 1956 permainan ini diakui oleh pemerintah setempat dan dijadikan sebagai tradisi untuk menyambut kemerdekaan Indonesia.

Kuda yang digunakan untuk acara ini juga merupakan kuda hasil persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo. Biasanya, kuda yang ikut serta dalam pacuan ini berasal dari enam daerah yakni Aceh Tengah yang merupakan tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan juga  Sumatera Barat.

Lomba Dayung

Lomba Dayung ini merupakan salah satu tradisi 17 Agustus yang berasal dari Banjarmasin. Lomba ini merupakan lomba yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Banjarmasin. Setiap 17 Agustus di Banjarmasin, lomba dayung ini tidak pernah absen diadakan dan ramai dengan antusiasme masyarakat.

Lomba ini diadakan di salah satu sungai terbesar di Kalimantan yakni Sungai Martapura. Lomba ini termasuk lomba yang sudah lama digelar bahkan sebelum Indonesia merdeka yakni tahun 1924.

Selain untuk merayakan ulang tahun Republik Indonesia, lomba dayung ini juga digunakan sebagai ajang untuk mencari bibit-bibit pendayung andal. Awalnya, lomba ini hanya diperuntukkan warga lokal, namun seiring waktu lomba ini menarik masyarakat provinsi tetangga, sehingga menambah semarak 17 Agustusan.

Tradisi 17 Agustus di Indonesia. Tirakatan di Yogyakarta. (Foto: bantulkab.go.id).
Tradisi 17 Agustus di Indonesia. Tirakatan di Yogyakarta. (Foto: bantulkab.go.id).

Tirakatan

Tirakatan merupakan tradisi 17 Agustus-an yang berasal dari daerah Yogyakarta. Acara ini dilakukan pada tanggal 16 Agustus malam, atau sehari sebelum acara 17 Agustus dimulai.

Acara ini berisi pembacaan puisi atau syair yang dipersembahkan untuk para pahlawan yang telah berjuang di medan perang dan memerdekakan bangsa Indonesia. Setelah itu biasanya diadakan mengheningkan cipta, pembacaan doa , dan diakhiri dengan makan bersama dengan warga kampung.

Acara ini biasanya dihadiri petinggi desa, pejabat dan sesepuh kampung, sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka. Biasanya, dalam acara ini juga akan ada penyerahan hadiah untuk berbagai macam lomba yang sudah diadakan sebelumnya.

Pawai Jempana

Pawai Jempana merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bandung, Jawa Barat.  Pawai ini menampilkan tandu yang diisi oleh hasil bumi dan kemudian diarak keliling kota Bandung. 

Pawai ini sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah serta bentuk simbol  negara Indonesia yang merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian.  Tandu yang dibawa bukan hanya satu tandu, tetapi puluhan tandu dan hasil bumi tersebut akan diperebutkan oleh para peserta pawai.

Peresean

Peresean merupakan tradisi untuk menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peresean merupakan kesenian khas dari suku Sasak yang mendiami daerah Lombok.

Peresean ini akan menghadirkan para jagoan yang akan diadu untuk melatih adu ketangkasan dan kekuatan. Acara ini rutin diadakan saat 17 Agustus di daerah Lombok, dan properti yang dibutuhkan yakni rotan dan perisai yang terbuat dari kulit kerbau.

Walau tradisi ini dikenal ekstrem, namun nilai moral yang terkandung dalam tradisi ini cukup kental yakni nilai persaudaraan dan sebagai sikap ksatria dan pemberani dari seorang laki-laki. Tradisi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Lombok.

Tradisi 17 Agustus di Indonesia. Sepak bola durian. (Foto: Yulianto/Sindonews.com)
Tradisi 17 Agustus di Indonesia. Sepak bola durian. (Foto: Yulianto/Sindonews.com)

Sepak Bola Durian

Tradisi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia berikutnya yakni datang dari wilayah Jawa Tengah, tepatnya dari wilayah Kebumen. Masyarakat Kebumen ini sendiri menggelar tradisi memainkan sepak bola, namun menggunakan durian sebagai pengganti bolanya.

Walau cukup ekstrem dan terbilang mengerikan, permainan ini sangat dinantikan oleh masyarakat ketika 17 Agustus tiba. Antusiasme masyarakat yang ingin bertanding dan menonton pun cukup ramai. 

Di balik antusiasme masyarakat, tidak bisa sembarangan orang yang bisa memainkan permainan ini. Hanya anggota densus 99 dan forum spiritual saja yang boleh memainkan tradisi ini. Alasannya yakni demi keselamatan agar tidak ada yang terluka.

Telok Abang

Tradisi 17 Agustus yang terakhir yakni adalah Telok abang. Ini merupakan tradisi menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. 

Sebenarnya telok abang ini merupakan mainan yang dijual oleh abang-abang yang berupa kapal, kereta, dan pesawat terbang mainan yang terbuat dari gabus dan kemudian diberi warna yang menarik menggunakan cat untuk mempercantik tampilan mainan tersebut.

Lebih uniknya lagi, terdapat telur rebus yang ditancapkan di bagian tengah dan diberi warna merah sebagai simbol perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut