WHO Sebut Pandemi Covid-19 Tak Akan Selesai Akhir 2021

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai mustahil pandemi Covid-19 bisa berakhir pada tahun 2021 ini. Kasus Covid-19 di berbagai negara dilaporkan meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan terakhir.

"Kasus yang dilaporkan meningkat di empat dari enam wilayah WHO yaitu Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur. Ini mengecewakan, tetapi tidak mengherankan," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Alarabiyah, Senin (1/3/2021) malam.

Tedros mengingatkan semua negara bahwa vaksin saja tidak dapat melindungi orang dari infeksi Covid. Dia juga menekankan pentingnya tindakan pencegahan atau protokol kesehatan sebagai dasar dari upaya membendung wabah corona.

“Kami sedang berupaya untuk lebih memahami peningkatan penularan Covid-19 (selama sepekan terakhir) ini. Beberapa di antaranya tampaknya karena adanya kelonggaran protokol kesehatan masyarakat; berlanjutnya peredaran varian baru, dan; orang-orang yang lengah,” tuturnya. 

Sementara Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan, tidak realistis untuk berpikir bahwa pandemi bakal berakhir pada akhir tahun ini.

"Anggapan semacam itu sangat prematur. Saya pikir tidak realistis untuk berpikir bahwa kita akan memberantas virus ini pada akhir tahun ini," katanya. 

“Tapi saya pikir apa yang bisa kita tangani, jika kita cerdas, adalah (menurunkan jumlah) rawat inap, kematian, dan tragedi yang terkait dengan pandemi ini," ucapnya.

Sementara itu, Tedros mendesak pemerintah untuk melanjutkan pengujian, pelacakan kontak, isolasi, mendukung karantina dan perawatan berkualitas.

Dia juga meminta masyarakat menghindari keramaian, menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan tangan, memakai masker, dan memastikan ventilasi ruangan berfungsi baik. 

Data yang dihimpun Universitas John Hopkins sampai kemarin menunjukkan, kejadian infeksi Covid-19 secara global mencapai lebih dari 114 juta kasus yang dikonfirmasi. Dari jumlah tersebut, terdapat 64,5 juta pasien yang sudah sembuh dan 2,5 juta kasus kematian.

Editor: Reza Yunanto