PONTIANAK, iNews.id - Perang sarung yang dianggap budaya zaman dulu tampaknya berubah mengerikan saat ini. Fakta di lapangan, banyak pemuda yang menggelar perang sarung namun di dalamnya diisi batu hingga senjata tajam.
Kapolresta Pontianak Kombes (Pol), Adhe Hariadi pun akan menindak aksi para remaja yang menggelar perang sarung jelang sahur di wilayahnya.
"Perang sarung yang dianggap budaya oleh masyarakat itu justru bisa mengakibatkan luka terhadap orang lain, karena di dalam sarung itu berisi batu dan senjata tajam. Jadi ini bisa mengakibatkan luka bahkan penganiayaan terhadap orang lain," ucapnya, Sabtu (25/3/2023).
Dia menambahkan, apabila hal tersebut terjadi, maka dapat dijerat pada pasal pidana, baik itu berkaitan dengan senjata tajam undang-undang darurat atau penganiayaan terhadap orang lain.
Maka dari itu, Kapolrestas Pontianak mengimbau untuk seluruh masyarakat agar dapat menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban Kota Pontianak.
"Kita mengimbau seluruh masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Pontianak demi keamanan dan ketertiban bersama. Untuk para orang tua, tolong di himbau anak-anaknya untuk tidak melakukan tindak pidana atau hal-hal yang dapat merugikan diri pribadi, keluarga maupun orang lain," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait