PONTIANAK, iNews.id - Tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), membawa dua potongan besi Roket Long March 5B asal China. Potongan roket itu ditemukan di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
"Setelah ini akan dilakukan pengukuran terkait bentuk, lekuk-lekuknya, dan kalau dilihat ini diperkirakan di bagian luarnya," kata Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer BRIN Pontianak, La Ode Muhammad Musafar, Minggu (7/8/2022).
La Ode menambahkan, potongan roket Long March 5B milik China itu sebelumnya jatuh di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau pada Minggu, 31 Juli lalu.
"Polda berkoordinasi dengan BRIN di Pontianak dan kami berkoordinasi dengan Pusat Riset Antariksa yang berada di BRIN," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi ketika mendapat laporan tersebut.
"Tim BRIN ke lokasi untuk memastikan apakah benar yang ditemukan itu bekas pecahan roket Long March 5B, maka kami memutuskan perlu ada tim identifikasi untuk penemuan ini," katanya.
Kemudian pada tanggal 3 Agustus, BRIN memutuskan untuk mengirim tim koordinasi ilmiah dimana di dalamnya orang-orang yang ahli dalam teknologi roket.
Kemudian pada tanggal 4 Agustus, tim BRIN tersebut datang ke Polsek Sekayam, dan memastikan bahwa apa yang ditemukan tersebut benar roket dari China.
Terkait dengan akan adanya riset setelah penemuan tersebut, dia mengatakan baik BRIN maupun peneliti lainnya ada yang tertarik dengan roket tersebut seperti mengenai struktur mengapa bisa jatuh dan lepas dari bodi roket itu.
Potongan besi sisa roket yang jatuh di Sanggau itu, potongan pertama diperkirakan berukuran panjang 4 meter dan lebar 2,5 meter dan yang kedua berukuran panjang 1 meter dan lebar sekitar 80 centimeter.
"Setelah ini akan dilakukan pengukuran terkait bentuk, lekuk-lekuknya, dan kalau dilihat ini diperkirakan di bagian luarnya," kata dia lagi.
Dia menambahkan, bekas roket yang jatuh tersebut tidak beracun dan tidak mengandung unsur yang berbahaya bagi kehidupan warga sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
"Saat ini direncanakan dikembalikan ke China. BRIN sedang melakukan kontak ke Kedutaan Besar China, tetapi belum ada update," katanya menambahkan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait