Bupati Landak Karolin Margret Natasha menilai Pemprov Kalbar tak adil dalam mendistribusikan vaksin Covid-19. (iNews.id/Uun Yuniar)

LANDAK, iNews.id - Bupati Landak Karolin Margret Natasa menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) tidak adil dalam pembagian kuota vaksin Covid-19. Sistem ranking membuat Kabupaten Landak dianggap rendah dalam pencapaian vaksinasi.

"Jika dikatakan Kabupaten Landak terlambat dan tertinggal dalam proses vaksinasi, padahal kami tidak mendapatkan jatah vaksin," ujar Karolin di Ngabang, Selasa (28/9/2021).

Karolin mengatakan, akibat sistem ranking tersebut, Landak tidak mendapat jatah vaksin pada pekan keempat September. Alasannya karena pencapaian vaksinasi baru 12,42 persen yang merupakan peringkat ke-13 dari 14 kabupaten/kota di Kalbar.

Dia meminta ada tim monitoring dari Pemprov Kalbar yang bisa menjembatani miskomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Landak. 

"Kami berharap dengan kehadiran tim monitoring bisa menjembatani berbagai miskomunikasi dan memperbaiki update data, sehingga proses vaksinasi di Landak bisa ditingkatkan," tuturnya.

Karolin menjelaskan, untuk September ini Kabupaten Landak tidak mendapatkan banyak dosis vaksin. Misalnya vaksin Coronavac mendapatkan 4.970 vial untuk 9.940 dosis, Moderna mendapatkan 68 vial untuk 952 dosis, serta AstraZeneca mendapatkan 61 vial untuk 610 dosis. 

"Namun untuk minggu ke-4 September ini Kabupaten Landak tidak mendapatkan kuota distribusi vaksin," tutur mantan anggota DPR ini.

Berdasarkan data cakupan vaksinasi Covid-19 Kalbar hingga 25 September 2021, Kabupaten Landak telah memberikan vaksin kepada 42.464 orang untuk dosis pertama, atau 15.05 persen dari sasaran 282.111 orang. Sedangkan yang sudah menerima dosis kedua berjumlah 27.638 orang atau 9.08 persen.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network