Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan kondisi bangsa Indonesia yang akan menghadapi bonus demografi di 2030. Jumlah masyarakat usia produktif, kata dia lebih banyak jumlahnya dibandingkan usia nonproduktif.
Kondisi tersebut, dinilai harus dimanfaatkan sehingga bonus demografi menjadi batu loncatan bagi Indonesia menjadi negara maju.
“Saat ini pemerintah melakukan berbagai kebijakan, salah satunya transformasi ekonomi di mana kebijakan ini Bapak Presiden membuka ruang seluas-luasnya untuk investasi terhadap hilirisasi industri,” katanya.
Dia juga membahas soal Presiden Joko Widodo yang berupaya memindahkan ibu kota dari Jakarta ke tanah Borneo. Pemindahan ibu kota dini sebagai upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris sehingga dampaknya dirasakan seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Dayak.
Sementara itu, Panglima Jilah TBBR, Agustinus merasa bangga atas kehadiran Kapolri beserta jajaran untuk menghadiri hari ulang tahun Keramat Patih Patinggi tahun 2023 ini.
“Saya ucapkan terima kasih dan bangga atas perhatian Kapolri dalam mendukung putra putri daerah khususnya masyarakat Dayak baik di dalam penerimaan polisi maupun melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Menurutnya, pemberian gelar Patih kepada Kapolri merupakan wujud nyata dukungan masyarakat dayak kepada Polri yang telah berperan membangun negara dan menjaga keutuhan NKRI.
“Harapan kita Polri dan Pasukan Merah dapat bersinergi menegakkan hukum dan menjaga keutuhan NKRI. Mudah-mudahan suatu saat nanti muncul sosok jenderal dari kami suku Dayak,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait