PONTIANAK, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengevaluasi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) melalui perbatasan RI-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dan Aruk Kalimantan Barat. Evaluasi dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 yang kemungkinan dibawa oleh WNI yang kembali dari negara lain.
"Karena kita tidak ingin adanya varian baru Covid-19 yaitu jenis Mu dan Lambda. Pemerintah Indonesia tidak ingin masyarakat terpapar varian baru itu," tutur Budi Karya dalam kunjungan kerja di Sanggau, Minggu (19/9/2021).
Budi Karya mengatakan, dirinya mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memastikan pemulangan WNI baik itu lintas darat, laut, maupun udara berjalan lancar, termasuk dari pintu perbatasan RI-Malaysia.
"Di PLBN Aruk dan PLBN Entikong yang ada di Kalimantan Barat ini kita tahu merupakan titik perjumpaan dengan Malaysia yang rentangnya sangat panjang," ujarnya.
Untuk itu, Budi Karya mengatakan pemerintah akan mendata semua WNI termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga negara asing (WNA) yang melintas di dua PLBN tersebut, agar saat masuk ke Indonesia memenuhi kualifikasi kesehatan.
Menurut Budi Karya, beberapa permasalahan sudah langsung diketahui dan akan dicari solusinya agar permasalahan tersebut dapat menunjang kerja yang lebih baik lagi.
Dia mencontohkan, mereka yang masuk melalui PLBN Entikong bukan hanya berasal dari Kalbar saja, sehingga harus dibawa dulu ke Pontianak.
Hal tersebut menurutnya perlu diawasi, sebab pemindahan dari Entikong ke Pontianak menempuh jarak yang panjang yakni 200 kilometer.
"Saya minta kepada Tim Satgas Covid-19 agar mereka-mereka ini dijaga ketat proses pemindahan dari Entikong ke Pontianak sejauh kurang lebih 200 kilometer terutama dari segi sterilisasi penyebaran Covid-19," ujarnya.
Menurut Budi Karya, pengawalan ketat pemulangan para PMI itu sangat perlu dilakukan mulai dari pintu masuk hingga ke tempat asal para PMI.
Sebab dari hasil temuan beberapa PMI yang pulang dari Malaysia itu kebanyakan tidak memiliki tes antigen dan tes usap (PCR) yang dilakukan di Malaysia.
"Jadi mereka-mereka yang tidak memiliki data PCR dan antigen maka di PLBN kita langsung berikan mereka pelayanan PCR dan antigen agar dapat dipisahkan mereka yang negatif dan positif Covid-19," ujarnya.
Menurut Budi Karya, dengan melakukan itu makan akan menekan risiko penyebaran Covid-19 yang kemungkinan dibawa oleh para PMI tersebut.
"Kami memberi apresiasi kepada pihak-pihak terkait terutama upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan PNPB," kata Budi Karya.
Editor : Reza Yunanto
kementeri perhubungan menteri perhubungan budi karya sumadi perbatasan RI-Malaysia plbn entikong plbn aruk kalimantan barat wni COVID-19 varian baru
Artikel Terkait