Menurutnya, kondisi cuaca di sekitar wilayah Sungai Raya terjadi hujan mulai pukul 13.00 wib hingga 15.00 wib.
Kemudian terlihat pada pantauan radar cuaca terdapat sel Awan Cumulonimbus berbentuk memanjang yang biasa disebut squalline dari arah utara, dari sekitar wilayah Kabupaten Mempawah pada pukul 15.40 wib dan bergerak menuju ke Kota Pontianak sekitar pukul 16.30 wib. Berlanjut menuju wilayah Sungai Raya pada pukul 17.00 wib.
"Diduga pada sekitar pukul 17.00 wib ini terbentuknya Awan Arcus, karena wilayah Sungai Raya sudah dingin akibat telah terjadinya hujan sebelumnya," ujarnya.
Dia mengatakan, fenomena yang sama juga pernah terpantau du wilayah Kalbar pada 6 Desember 2015 di Stasiun Metereologi Supadio. Kemudian terpantau lagi pada 26 September 2020 di Kabupaten Sanggau, dan 9 Oktober 2020 di Pontianak. Sedangkan yang sempat viral yakni di Aceh pada 10 Agustus 2020.
Menurutnya, fenomena Awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan. Diprediksi kondisi cuaca tujuh hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan di sebagian besar wilayah Kalbar dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat tersebut. Potensi hujan yang bisa disertai angin kencang berdurasi singkat masih berpotensi terjadi di wilayah pesisir barat Kalimantan Barat, khususnya pada kejadian hujan intensitas sedang hingga lebat pada siang hingga sore hari," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait