PONTIANAK, iNews.id - Polda Kalimantan Barat (Kalbar) menetapkan dua orang tersangka kasus pinjaman online (pinjol) ilegal di Kota Pontianak. Polisi sebelumnya memeriksa 14 orang karyawan sebagai saksi dalam kasus pinjol ilegal ini.
"Ada dua sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go dikonfirmasi iNews.id, Kamis (21/10/2021).
Dia belum bersedia mengungkapkan identitas kedua tersangka tersebut. Begitu juga dengan peran kedua tersangka dalam kasus pinjaman online ilegal ini.
Diberitakan sebelumnya, Polda Kalbar menggerebek kantor pinjol ilegal PT Sumber Rejeki Digital (SRD) di Jalan Veteran, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan.
Saat polisi menggerebek kantor pinjol ilegal itu, ada 14 karyawan yang sedang melakukan pekerjaan sebagai operator sekaligus desk collection (deskcoll).
Sebanyak 14 orang itu telah diamankan beserta barang bukti 22 unit laptop, 18 unit handphone, 9 unit CPU komputer, 7 sim card telepon, 3 modem, dan dokumen-dokumen terkait pinjaman online.
Dari penulusuran polisi, PT SRD mengelola 14 aplikasi pinjol ilegal yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan yang berdiri sejak Desember 2020 itu memiliki 1.600 orang nasabah dan mempekerjakan 66 orang.
"Dari hasil pemeriksaan, perputaran uang yang dihasilkan dari praktik pinjaman online ilegal itu mencapai Rp3,25 miliar," kata Direskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulitiawan.
Editor : Reza Yunanto
pinjaman online pinjol ilegal polda kalbar pinjaman online ilegal pontianak otoritas jasa keuangan
Artikel Terkait