PONTIANAK, iNews.id - Konsulatn Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching membantu pemulangan enam warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia karena hidup terlantar dan sakit. Keenam WNI itu tak punya biaya untuk pulang ke Indonesia.
"Keenam WNI ini dua dalam kondisi sakit dan empat lainnya mengaku ingin pulang ke Indonesia karena hidup terlantar dan tidak memiliki biaya," kata Kepala KJRI Kuching Yonny Tri Prayitno dihubungi dari Pontianak, Sabtu (25/6/2021).
Dia menjelaskan, dua WNI yang sakit yakni Misriah Hasan, perempuan asal Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, dan Adam, laki-laki asal Kabupaten Sambas.
Misriah Hasan datang ke KJRI Kuching pada 22 Juni 2021. Dia meminta bantuan untuk pulang ke Indonesia karena sedang sakit namun tak punya biaya.
Sedangkan Adam diserahkan oleh Rumah Sakit Umum Sarawak yang merawatnya dalam status sebagai warga asing yang terlantar.
"Pihak rumah sakit tersebut meminta bantuan KJRI Kuching untuk membantu proses kepulangannya ke Indonesia untuk melanjutkan pengobatan di Indonesia," ujar Yonny.
Sedangkan empat WNI terlantar yang juga dibantu pemulangannya oleh KJRI Kuching yakni dua warga Kalbar, Eko Ramadhani asal Kabupaten Bengkayang, dan Mayuna asal Kabupaten Kubu Raya. Dua lagi yakni Mustafa Tuhulele dari Ambon, dan Peri Permata asal Tasikmalaya.
"Mereka berempat mengaku ingin pulang ke Indonesia, tapi tidak memiliki biaya dan tidak memiliki dokumen yang sah," ujarnya.
Dia menuturkan, pemulangan enam WNI itu dilakukan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau. Mereka sudah melewati tes Covid-19 di Kuching dan dinyatakan negatif.
"Di PLBN Entikong mereka diterima Satgas Pemulangan WNI untuk selanjutnya dipulangkan ke kampung halamannya," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait