2 Tambahan Pasien Positif Corona di Kalbar Pasangan Suami Istri asal Pontianak

PONTIANAK, iNews.id - Jumlah pasien positif corona atau Covid-19 di Pronvisi Kalimantan Barat (Kalbar), bertambah dua orang, Sabtu (16/5/2020). Keduanya pasangan suami istri (pasutri) asal Kota Pontianak.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, pasutri itu diketahui positif setelah hasil pemeriksaan swab-nya keluar dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Jakarta.

Baca Juga

Update Corona Kalbar 16 Mei: Tambah 2 Kasus, Total Pasien Positif 131 Orang

"Hari ini memang ada tambahan dua orang kasus konfirmasi baru di Kalbar. Dua orang ini hasil dari pemeriksaan BTKLPP Jakarta yang hasil pemeriksaannya kami terima tadi pagi. Dua orang ini ada di Pontianak," katanya.

Harisson mengatakan, dengan adanya penambahan dua kasus baru ini menjadikan total warga yang positif Covid-19 di Kalbar menjadi 131 orang. Sebelumnya, jumlah pasien corona di provinsi ini sebanyak 129 orang.

Baca Juga

Tak Punya Paspor hingga Judi Online, 121 Pekerja Migran Dideportasi via PLBN Entikong

Penambahan kasus baru ini terjadi setelah dua hari sebelumnya tidak ditemukan kasus baru di Kalbar selama dua hari. Data ini berdasarkan Laporan Media Harian Covid-19, Sabtu, 16 Mei 2020, hingga pukul 12.00 WIB, yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan.

Sementara tingkat kesembuhan pasien positif juga tidak bertambah. Pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona masih 22 orang.

Baca Juga

Gubernur Sutarmidji: Beras Mulai Panen, Stok Pangan Kalbar Aman Sampai Juli

Pasien yang meninggal dunia akibat virus corona juga tidak bertambah. Sampai hari ini, jumlahnya tetap tiga orang.

Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kalbar, Pemprov Kalbar terus mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah.

Masyarakat diminta untuk melakukan sosial distancing dan physical distancing. Kemudian, menggunakan masker jika keluar rumah dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

"Ingat, jumlah kasusnya terus bertambah, sehingga kita harus bisa lebih waspada," katanya.

Editor: Maria Christina