Cerita Rakyat Kalimantan Barat, Asal-Usul Bukit Kelam
Tanpa disadari Bujang Beji, seorang bidadari marah melihat ulahnya yang yang seenaknya memotong puncak bukit batu.
"Sombong sekali manusia itu, dengan seenaknya memotong puncak sebuah bukit," ucap bidadari.
Tiba-tiba saja, bidadari itu mengirim sebuah petir dan menyambar tubuh Bujang Beji. Bujang Beji yang tidak mengira tersambar petir merasa terkejut dan batu besar itu jatuh. Betapa marahnya ia mengetahui ada sosok bidadari yang mengirimkan petir.
"Awas kau, aku akan menuntut balas," kata Bujang Beji kepada bidadari itu.
Ketika mau mengangkat batu yang jatuh itu, Bujang Beji kesulitan. "Kenapa batu ini sangat susah sekali untuk diangkat," katanya.
Bagian dari batu itu ternyata menancap sangat dalam ke tanah. Bujang Beji pun tidak berhasil mengangkatnya. Melihat rencananya gagal, ia pun bersiap-siap untuk menuntut balas. Dia sengaja menancapkan pohon Kumpang Mambu.
Dalam beberapa hari saja, pohon tersebut tumbuh tinggi hingga mencapai langit.
"Nah, aku akan menuntut balas kepada bidadari yang telah menggagalkan rencana ku," kata Bujang Beji kesal.
Sebelum memanjat pohon tersebut, ia memberikan sesaji kepada hewan-hewan hutan agar tidak mengganggu rencananya. Sepertinya Bujang Beji lupa memberikan sesaji kepada rayap dan beruang.
Editor: Reza Yunanto