Edi Rusdi Kamtono Minta Lurah dan Camat di Pontianak Waspada Karhutla
PONTIANAK, iNews.id - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta jajaran lurah dan camat untuk selalu waspadai wilayahnya agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Para lurah dan camat ini menjadi ujung tombak pemerintah dalam penanganan karhutla.
"Saya minta para lurah dan camat untuk waspada dengan melakukan langkah antisipasi. Jangan sampai terjadi karhutla, terutama di wilayah lahan gambut yang rentan seperti di Kecamatan Pontianak Selatan, Tenggara dan sebagian Utara," ujar Edi, Rabu (4/8/2021).
Sebelumnya, karhutla sempat terjadi di Jalan Sepakat 2 Kelurahan Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara. Peristiwa ini menjadi perhatian Pemkot Pontianak.
Hasil penelusuran yang dilakukan, dugaan kuat atau 99 persen penyebab kebakaran karena sengaja dibakar untuk membuka lahan.
Wali kota pun mengingatkan masyarakat tidak membersihkan lahan dengan cara membakar. Baik dalam skala kecil maupun besar karena berdampak luas dan merugikan orang banyak akibat asap yang ditimbulkan.
"Apalagi karhutla yang terjadi di lahan gambut akan lebih mudah dan cepat merembet," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, dia menilai perlu dibentuk Posko Karhutla di tingkat RT dan RW dalam mengawasi lahan-lahan yang rentan terjadi karhutla. Apabila terjadi, akan cepat terdeteksi dan dilakukan tindakan pemadaman supaya api tidak semakin meluas.
"Kami mewanti-wanti karena ancamannya pidana. Jika ada warga yang sengaja membakar, maka akan diproses secara hukum," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1207/BS Pontianak Kolonel (Inf) Jajang Kurniawan mengatakan, sebagai upaya antisipasi karhutla, pihaknya mengoptimalkan posko terpadu sebagai sarana pengendalian. Bersama masyarakat dan yayasan pemadam kebakaran, Kodim mengorganisir secara terpadu penanganan karhutla agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
Sementara untuk pengawasan di lapangan, Babinsa bekerja sama dengan relawan yang ada termasuk yayasan pemadam kebakaran, kelurahan, RT dan RW mendeteksi dini karhutla di wilayahnya masing-masing.
"Apabila eskalasi semakin meningkat maka akan ada peningkatan jumlah personel lagi," katanya.
Editor: Donald Karouw