Fakta Menarik Monumen Pancasila Sakti, Ada Sumur Tua hingga Pos Komando Gerakan PKI

Di dalam kawasan Monumen Pancasila Sakti terdapat rumah kecil yang dijadikan Pos Komando. Sebelumnya rumah ini merupakan milik seorang penduduk di daerah Lubang Buaya yang bernama Sueb.
Saat tragedi berdarah terjadi, rumah ini digunakan oleh pimpinan gerakan PKI, yakni Letkol Untung untuk mempersiapkan penculikan terhadap tujuh Jenderal TNI AD.
Merupakan, rumah kecil yang digunakan oleh pasukan PKI sebagai dapur umum bagi para anggota pemberontak. Saat ini, rumah kecil yang dijadikan dapur umum tersebut masih dipertahankan keasliannya mulai dari isi rumah, bentuk hingga perabotan yang ada di dalamnya.
Monumen bersejarah ini terletak 45 meter (lambang tahun kemerdekaan Indonesia) dari sumur maut. Tepat di depan Monumen Pancasila Sakti, terdapat tujuh patung Pahlawan Revolusi Indonesia yang gugur dalam peristiwa berdarah G30S PKI.
Tepat, di bawah patung tersebut terdapat relief yang menggambarkan peristiwa prolog kejadian dan penumpasan G30S/PKI oleh ABRI (kini bernama TNI) dan rakyat.
Di bawah relief juga terdapat tulisan "Waspada......Dan Mawas Diri Agar Peristiwa Sematjam Ini Tidak Terulang Lagi".
Museum ini berisikan diorama-diorama yang menceritakan pemberontakan PKI di Indonesia. Diorama tersebut menggambarkan pemberontakan PKI di Madiun, pengacauan Surakarta, pembunuhan massal di Tirtomoyo, pengadilan D.N Aidit, Peristiwa Kanigoro dan lain-lain.
Selain diorama, pengunjung museum dapat melihat replika kunci martir yang digunakan PKI untuk membunuh Letnan Kolonel Soegijono dan Kolonel Katamso dalam peristiwa di Desa Kentungan, Sten gun milik Brigjen D.I Panjaitan serta beberapa senjata rampasan PKI.
Itulah informasi mengenai fakta menarik Monumen Pancasila Sakti.
Editor: Kurnia Illahi