get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Remaja SMP Terluka Dibacok OTK di Pemalang, Ternyata akibat Duel dengan Pelajar Lain

Heboh Gunung Emas di Kongo, Warga Beramai-Ramai Menambang secara Ilegal

Senin, 15 Maret 2021 - 13:39:00 WIB
Heboh Gunung Emas di Kongo, Warga Beramai-Ramai Menambang secara Ilegal
Tangkapan layar video menunjukkan ratusan orang berdesak-desakan menggali tanah untuk menambang emas viral di media sosial. (Foto: Hindustan Times)

KINSHASA, iNews.id - Gunung di Republik Demokratik Kongo menjadi viral di media sosial karena disebut-sebut mengandung emas mencapai 60 hingga 90 persen. Ratusan warga pun memadati gunung di Desa Luhihi, Provinsi Kivu Selatan, untuk menambang emas secara ilegal.

Warga yang menambang emas di Luhihi datang dari penjuru Kongo. Bukit yang berlokasi sekitar 50 kilometer dari ibu kota provinsi, Bukavu, itu menjadi perhatian warga Kongo sejak akhir Februari lalu setelah penemuan deposit emas dalam jumlah besar.

Dalam video viral di media sosial, termasuk yang diunggah jurnalis freelence Ahmad Algohbary orang-orang menggali lalu memasukkan tanahnya ke karung untuk nantinya dicuci dan diambil kandungan emasnya.

Menurut laporan, kandungan emas di tanah gunung tersebut mencapai 60 sampai 90 persen. Tak pelak warga dari penjuru Kongo menyerbu Luhihi.

Pihak berwenang Kongo sejak 1 Maret lalu melarang penambangan serta jual beli emas dari di desa tersebut. Anggota militer bahkan dikerahkan menghentikan penambangan ilegal di dekat gunung. 

Kongo penuh dengan sumber daya alam dan warga kerap memanfaatkan lemahnya penegakan hukum dan ketertiban untuk menggali kekayaan mineral demi keuntungan pribadi. Mereka tanpa mengantongi izin bahkan membayar pajak.

Di Kongo, kelompok bersenjata sering kali menguasai tambang mineral berharga, termasuk emas. Mereka kemudian mempekerjakan orang secara paksa untuk mengekstraksi sumber daya. Uangnya digunakan untuk membeli senjata dan amunisi. 

Aktivitas ini berkontribusi pada munculnya kelompok milisi yang menguasai daerah penghasil emas utama dan serta memicu pertikaian.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut