Janda dan Duda Makin Banyak, Bupati Sambas Larang Warganya Nikah Siri

SAMBAS, iNews.id - Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Satono meminta warganya menghindari nikah siri. Pernikahan di bawah tangan seperti itu membuat jumlah janda dan duda di wilayahnya semakin banyak.
Hal itu disampaikan Satono saat membuka Sidang Isbat Nikah Terpadu di Kecamatan Jawai, Senin (26/7/2021).
Menurut Satono pernikahan siri membuat banyak pasangan suami istri tidak mempunyai bukti sah perkawinan. Hal tersebut berdampak pada status mereka.
"Jangan sampai janda dan duda di Sambas semakin banyak gara-gara maraknya nikah siri atau nikah di bawah tangan," ujar Satono.
Satono mengingatkan, nikah siri juga menyangkut nasab, nasib, dan nisab seorang anak yang dilahirkan dari pernikahan tersebut.
"Kalau nikah bawah tangan nasabnya nanti tidak jelas. Nisabnya juga. Kalau meninggal, masalah harta warisan bisa ribut," tuturnya.
Dia meminta agar semua Kepala Pengadilan Agama, Kepala Dinas Dukcapil dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) bersinergi untuk menyelesaikan masalah ini hingga ke desa.
Menurutnya Sidang Isbat Nikah Terpadu ini akan terus dilakukan di Sambas, sampai tidak lagi ditemukan pasangan suami istri yang masih menikah di bawah tangan atau nikah siri.
"Semuanya dinikahkan kepala KUA masing-masing. Kegiatan ini harus dilaksanakan sampai tidak ditemukan lagi pasangan suami istri yang tidak tercatat," katanya.
Dia meminta warga Sambas menjaga betul surat nikah dan surat-surat administrasi lainnya terkait kependudukan.
"Kertas yang kabur dan lusuh, jauh lebih penting daripada ingatan kuat seseorang. Sebuah catatan sangat penting sebagai bukti," katanya.
Editor: Reza Yunanto