Kisah Jenderal Kopassus Berpuasa di Hutan Kalimantan Temukan Surat Rahasia Gerilyawan Komunis
Menurut Hendro, sistem komunikasi pasukan gerilya itu menggunakan Death Letter Box, yaitu kurir membawa pesan dari satuan induk untuk satuan induk yang lainnya.
Kurir itu meletakkan suratnya di dalam tanah, diambil oleh kurir yang lainnya nanti di tempat yang sudah disepakati sebelumnya.

Hendro melanjutkan, Wismoyo dengan pasukannya bergerak ratusan kilometer jalan kaki di tengah hutan rimba, yang pada waktu itu bahkan ketika siang hari kita tidak bisa melihat matahari karena tertutup oleh pohon yang besar.
"Pak Wismoyo jalan kaki dalam keadaan puasa. Karena itu aneh dia bisa menemukan satu tempat yang digali kemudian ditemukan surat. Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar satuan PGRS-Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujarnya.
Hendro mengatakan, saat Wismoyo sudah kembali ke Jakarta, giliran dirinya berangkat dalam operasi di Kalbar tersebut bersama Sintong Panjaitan, teman satu angkatan Wismoyo di Akademi Militer 1963.
“Saya menjadi Kepala Seksi Intelijen, saya tinggal melanjutkan membuka Death Letter Box yang lain, tapi awal dari pembongkaran adalah penemuan Pak Wismoyo,” ujar ayah dari staf khusus Presiden, Diaz Hendropriyono ini.
Editor: Reza Yunanto