get app
inews
Aa Text
Read Next : Nyaris 1.000 Orang Tewas akibat Wabah DBD di Bangladesh, Rekor Tertinggi selama 22 Tahun

Mengkhawatirkan, Pasien DBD di RSUD Soedarso Pontianak Terus Bertamah

Jumat, 17 November 2023 - 19:25:00 WIB
Mengkhawatirkan, Pasien DBD di RSUD Soedarso Pontianak Terus Bertamah
Seorang pasien DBD menjalani perawatan di RSUD Soedarso Pontianak. (Foto: iNews.id/Uun Yuniar)

PONTIANAK, iNews.id - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD dokter Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), terus bertambah. Berdasarkan data rumah sakit tersebut, sejak awal bulan Januari hingga akhir Oktober tahun 2023, terdapat sebanyak 702 pasien DBD yang dirawat.

Peningkatan jumlah pasien DBD yang cukup drastis ini terjadi pada bulan Juli hingga Oktober lalu.

Di antara rentang waktu itu, bulan Oktober terjadi kasus DBD paling tinggi, yakni terdapat 198 pasien. Jumlah kasus tersebut dikhawatirkan masih akan terus bertambah seiring memasuki musim hujan yang melanda sejumlah wilayah di Kalbar.

Direktur RSUD dokter Soedarso, Hary Agung Tjahyadi menyampaikan dari 702 pasien DBD yang dirawat, sebagian besarnya adalah kelompok umur antara 5 sampai 14 tahun. Jumlahnya mencapai 400 pasien.

Selanjutnya kategori umur 1 sampai 4 tahun, sekitar 160. Kemudian selebihnya kategori dewasa.

Dari 702 pasien DBD yang dirawat, ada 8 anak yang meninggal dunia. Mereka berasal dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya/ dan Mempawah," kata Hary, Jumat (17/11/2023).

Di bagian lain, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dokter Soedraso, Eni Nuraeni, mengatakan, pada umunya pasien DBD yang datang, dalam kondisi kategori sedang.

Selama berada di rumah sakit, mereka mendapatkan pengawasan, seperti pemberian cairan sesuai kebutuhan jika terjadi kebocoran dari pembuluh darah. Lalu jika trombositnya sangat rendah, maka diberikan tranfusi trombosit.

"Idealnya para pasien DBD ini dirawat minimal selama 7 hari. Namun jika di hari ketujuh trombositnya belum mengalami kenaikan, maka perawatannya akan diperanjang," ujar Eni.

Apabila terdapat pasien mendapatkan perawatan lebih lama, biasanya dikarenakan terdapat penyakit penyerta, semisal tipes.

Sementara itu, dari 702 pasien yang dirawat, paling banyak berasal dari Kota Pontianak berjumlah 305 pasien. Lalu Kabupaten Kubu Raya ada 302 pasien. Kemudian ada juga dari sejumlah kabupaten kota di Kalbar, yang merupakan pasien rujukan.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut