Pangdam Tanjungpura: Yang Dibutuhkan Operasi ke Papua Itu Prajurit Raider

KAPUAS HULU, iNews.id - Sebanyak 155 prajurit Raider Khusus 644/Walet Sakti akan diberangkatkan ke Papua dalam operasi pengamanan objek vital. Hal ini disampaikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto.

Menurutnya, penugasan operasi di Papua bertujuan menjaga pengamanan objek vital. Dia juga menyebut seorang prajurit harus selalu siap apabila negara memanggil sebab penugasan merupakan suatu kehormatan bagi prajurit TNI.

Baca Juga

Identitas Marinir Gugur Diserang KKB Papua, Letnan Iqbal sebagai Komandan Peleton

"Penugasan itu suatu kehormatan, pada banyak yang minta penugasan, tetapi yang dibutuhkan ke Papua itu yang raider," kata Sulaiman di Putussibau, Kalimantan Barat, Minggu (27/3/2022).

Pangdam Tanjungpura meyakini prajurit Raider Khusus 644/Walet Sakti siap menjalankan penugasan operasi tersebut. Menurutnya, hal itu terbukti para prajurit dapat bertugas saat operasi di Kongo.

Baca Juga

Enam Marinir Diserang KKB Papua Gunakan Granat Lontar

"Yang dibutuhkan prajurit raider sekitar 155 personel dan saya minta Raider Khusus 644/Walet Sakti. Saat saya tanya, prajurit siap semua itu. Mereka dengan semangat menjawab siap diberangkatkan. Di Kongo, negara orang lain saja, berhasil, ini di Papua masih negara kita," katanya.

Baca Juga

Breaking News, Danton Marinir Gugur Diserang KKB Egianus Kogoya di Nduga Papua

Untuk keberangkatan ini, para pasukan raider yang dikum telah melakukan latihan persiapan secara internal di Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti pada Juli. Kemudian, pada Agustus baru bergabung dengan Yonif Raider 631/Antang.

Diketahui, Batalyon Raider merupakan pasukan elite TNI yang berada di bawah pasukan komando. Secara umum, batalyon Raider tak berbeda dengan prajurit Batalyon Infanteri, namun kemampuan individunya lebih baik dari prajurit Infanteri. 

Baca Juga

Kunjungi Prajurit Alugoro di Papua, Pangdam IV/Diponegoro: Selalu Waspada dan Humanis

Raider merupakan kualifikasi prajurit TNI yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan utama. Seperti kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan
Kemampuan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).

Editor: Donald Karouw