Positif Covid-19 di Kalbar Melonjak 48 Orang, Mempawah dan Landak Disorot

PONTIANAK, iNews.id  - Kasus Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami lonjakan. Ada 48 orang yang dinyatakan positif pada Minggu (4/4/2021).

"Dari 664 sampel yang kami periksa diketahui 48 orang positif. Tiga orang di antaranya dirawat di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson.

Baca Juga

Empat Pekerja Migran Positif Covid-19 saat Pulang ke Kalbar Dikarantina di Perbatasan

Dengan tambahan itu total kasus positif Covid-19 di Kalbar menjadi 6.091 orang. Dua kabupaten di Kalbar disorot terkait peningkatan kasus positif yang terjadi di Kalbar, yaitu Kabupaten Mempawah dan Landak.

Harisson menuturkan Kabupaten Landak menyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak yaitu 13 orang, sedangkan Mempawah 11 orang. 

Baca Juga

Tes Usap 5 Sekolah di Pontianak, Seluruh Guru dan Murid Negatif Covid-19

Sisanya yakni Pontianak dan Ketapang masing-masing lima orang, Singkawang empat orang, Kapuas Hulu dan Bengkayang masing-masing tiga orang, Sambas dua orang, dan Sintang satu orang.

"Sampai hari ini, total kasus konfirmasi di Kalbar sudah mencapai 6.091 orang, dengan jumlah kasus sembuh sebanyak 5.505 orang atau 90,37 persen dan kasus meninggal sebanyak 34 orang atau 0,55 persen," tuturnya.

Baca Juga

Satgas Covid-19 Siapkan Tempat Isolasi Pekerja Migran di Perbatasan RI-Malaysia

Sedangkan kasus sembuh di Kalbar bertambah 50 orang yang tersebar di sembilan daerah. Dengan penambahan itu, jumlah pasien sembuh di Kalbar saat ini mencapai 5.505 orang atau 90,37 persen dari total kasus positif.

"Sedangkan kasus meninggal 34 orang," ujarnya.

Terkait peningkatan kasus di Mempawah dan Landak ini, Harisson berpesan kepada Satgas Covid-19 di daerah tersebut lebih serius menangani. Sedangkan masyarakat diminta lebih disiplin dalam protokol kesehatan.

"Kita mengharapkan keseriusan Satgas Covid-19 yang ada Mempawah dan Landak untuk menekan tingginya kasus di sana. Kita berharap masyarakat bisa terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, untuk mencegah penambahan kasus ini," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto