Terdampak Corona, Penumpang Damri di Pontianak Anjlok 90 Persen

PONTIANAK, iNews.id - Virus corona atau Covid-19 berdampak serius bagi armada transportasi Damri. Jumlah penumpang Damri di Kota Pontianak, Kalimantan Barat berkurang hingga 90 persen bila dibandingkan biasanya.

"Dampak Covid-19 sangat signifikan yakni penumpang kita tinggal 10 persen saja atau 90 persennya anjlok," ujarnya General Manager Perusahaan Umum (Perum) Damri Cabang Pontianak, Yulianto di Pontianak, Rabu (6/5/2020).

Dia menyebut, anjloknya tingkat keterisian bus layanan Damri itu terjadi hampir di semua rute yang dilayani. Namun dia memprediksi penumpang akan kembali meningkat saat mendekati Lebaran.

"Kita yakin akan masih mulai tambah penumpang terutama antara kota di Kalbar yang akan pulang kampung atau mudik. Karena kita tidak pembatasan skala besar di Kalbar," ujarnya.

Dia mengatakan, Damri tetap mengutamakan keselamatan dalam membawa penumpang. Pengemudi dan penumpang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah.

"Penumpang cek suhu, cuci tangan, pakai masker dan bus kita juga disemprot disinfektan dan lainnya," katanya.

Menurutnya, kondisi anjloknya penumpang tersebut tidak membuat Damri diam dalam memberikan layanan. Damri tetap mengembangkan layanan angkutan logistik ke semua rute kecuali rute yang sudah tutup yakni angkutan antarnegara ke Kuching, Malaysia dan Brunei Darussalam.

"Untuk angkutan logistik yang kita layani dari Pontianak ke Melawi, Sintang, Putusibau, Sambas dan Pangkalan Bun, Kalteng. Kita mengembangkan layanan angkutan logistik atau barang bagi masyarakat Kalbar atau luar itu juga dalam rangka mendukung imbaun pemerintah untuk masyarakat tetap di rumah di tengah wabah COVID-19 ini," katanya.

Untuk angkutan logistik, bahkan Damri siap menjemput dan mengantar barang hingga ke rumah penumpang atau konsumen.

"Untuk area Pontianak dan sebagian Kubu Raya, kita berikan layanan gratis jemput barang mau dijemput. Melalui layanan Abang Jemput, masyarakat tinggal WhatsApp Damri dan kami jemput, itu gratis," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto