get app
inews
Aa Text
Read Next : Jarang Tampil di TV, Narji Cagur Pilih Hidup Jadi Petani

UPB Latih Petani di Kubu Raya Genjot Produktivitas Cabai Rawit dengan Teknologi

Kamis, 18 September 2025 - 19:22:00 WIB
UPB Latih Petani di Kubu Raya Genjot Produktivitas Cabai Rawit dengan Teknologi
Tim UPB melakukan pendampingan bagi petani di Kubu Raya terkait produktivitas cabai rawit. (Foto: ist)

KUBU RAYA, iNews.id - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Panca Bhakti (UPB) melaksanakan pendampingan petani Desa Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kegiatan ini mengusung tema “Diseminasi Teknologi Trichokompos dan Manajemen Usaha Tani Digital untuk Produktivitas Cabai Rawit Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut.” 

Program dipimpin oleh Rini Suryani bersama anggota Prof Rahmatullah Rizieq dan Rianti Ardana Reswari dengan melibatkan Kelompok Tani Mekar Jaya Hortikultura yang diketuai M Khamarudin. 

Kelompok ini dikenal sebagai penghasil cabai rawit di Sungai Rengas, namun masih menghadapi kendala berupa kondisi lahan pasang surut dan fluktuasi harga pasar.

Pelatihan Teknologi Ramah Lingkungan dan Digitalisasi

Petani mendapat pelatihan pembuatan trichokompos berbahan eceng gondok dan kotoran ternak untuk memperbaiki kesuburan tanah serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Mereka juga diajarkan membuat biakan Trichoderma di media beras sebagai agen hayati pengendali penyakit tanaman. 

Pelatihan ini dipandu langsung oleh Rini Suryani bersama Hamdani dari Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi UPB.

Selain itu, Prof Rahmatullah Rizieq memberikan materi manajemen usaha tani yang menekankan pentingnya pencatatan biaya, efisiensi input, dan evaluasi keuntungan. Pada Sabtu (13/9/2025), Tim PKM juga menyelenggarakan pelatihan strategi pemasaran digital guna membantu petani memperluas akses pasar melalui aplikasi berbasis gawai.

Keberlanjutan Program

Kegiatan tidak berhenti pada pelatihan, melainkan dilanjutkan dengan demonstrasi penerapan teknologi langsung di lahan pasang surut. Harapannya, petani dapat secara mandiri memproduksi pupuk organik dan agen hayati, sekaligus memanfaatkan digitalisasi pemasaran agar produk cabai rawit lebih kompetitif.

Ketua Tim PKM, Rini Suryani menjelaskan, teknologi ini dirancang agar mudah dipraktikkan. “Kami berharap petani bisa mandiri membuat trichokompos dan Trichoderma, serta lebih adaptif memasarkan hasil panen melalui platform digital sederhana,” ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut