PONTIANAK, iNews.id - Kota Pontianak didirikan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H). Pendirian kota ini ditandai dengan pembukaan hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar.
Namun, pemberian nama kota khatulistiwa yang dilalui garis lintang nol derajat bumi ini rupanya dikaitkan juga dengan mitos dan legenda sosok hantu kuntilanak.
Berdasarkan sejumlah sumber, nama Pontianak bermula dari kisah Syarif yang sering diganggu oleh hantu berwujud kuntilanak saat dirinya sedang menyusuri Sungai Kapuas. Sebetulnya ada beberapa versi cerita, namun kisah ini cukup legendaris bagi warga.
Ceritanya berawal ketika Syarif Abdurrahman bersama rombongan menyisir hutan yang akan dijadikan tempat permukiman baru di delta pertemuan Sungai Kapuas Kecil, Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak.
Saat itu rombongan diganggu oleh suara jeritan dan tangisan mengerikan, datangnya dari arah tengah hutan yang diduga berasal dari makhluk astral, kuntilanak. Banyak anggota rombongan yang merasa ketakutan ingin segera menyelesaikan pekerjaan.
Suara-suara makhluk astral itu dianggap sangat mengganggu rombongannya dan menghambat pekerjaan membuka lahan hutan untuk dijadikan permukiman. Syarif pun membawa meriam ke hutan dan menembakkannya ke arah sumber suara.
Setelah itu, suara-suara mengerikan tersebut berangsur-angsur menghilang sehingga pekerjaan dapat dilakukan dan para rombongan merasa tenang.
Namun, ada juga yang menceritakan bahwa sebenarnya suara mengerikan tersebut berasal dari kumpulan perompak yang bersembunyi di dalam hutan.
Editor : Maria Christina
Follow Berita iNewsKalbar di Google News