Rumah tua di tepian Sungai Kapuas yang direstorasi dan dijadikan cagar budaya. (Foto: Pemkot Pontianak)

Zaenuddin HM dalam buku Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe menulis nama Pontianak tak lepas dari kisah hantu kuntilanak yang selalu mengganggu Syarif Abdurrahman Alkadrie 

Alkisah ketika dirinya bersama rombongan menyusuri Sungai Kapuas ada hantu kuntilanak yang selalu mengganggu. 

Untuk mengusir gangguan itu, dia melepaskan tembakan meriam sebanyak tiga kali. Suara menggelegar meriam itu dikisahkan membuat hantu kuntilanak ketakutan dan menjauhinya.

Lokasi tempat meriam itu jatuh berada di persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini dikenal dengan nama Bering. Di lokasi itulah Syarif Abdurrahman Alkadrie kemudian mendirikan Kota Pontianak.

Pada 1192 Hijriah bertepatan dengan 1771, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak I. Pusat pemerintahan Kesultanan Pontianak ditandai berdirinya Istana Kadariah dan Masjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie.

Versi lain tentang hantu kuntilanak itu menceritakan bahwa sebenarnya suara-suara yang dianggap gangguan makhluk halus itu berasal dari para perompak yang bersembunyi di hutan.

Mereka mengeluarkan suara-suara mengerikan seolah-olah ada gangguan makhluk halus agar persembunyian mereka tak diketahui oleh siapa pun.


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network