Slamet menjelaskan, titik api biasa muncul pada masa jeda hujan dan pancaran sinar matahari maksimum berlangsung cukup lama.
Pada saat sinar matahari maksimum dan tutupan awan kurang, cuaca menjadi panas dan kering. Bila berlangsung lama, kondisi yang demikian bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.
"Hujan di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Kalbar dalam dua hari terakhir sangat berdampak dalam mengurangi jumlah titik api di Kalbar," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait