Tatung, tradisi etnis Tionghoa di Singkawang saat Cap Go Meh. (Foto: ANTARA)

Pawai Tatung

Seorang pendeta akan memimpin upacara pemanggilan roh untuk merasuki para Tatung. Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik, yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat. 

Roh-roh itu diyakini merupakan para tokoh pahlawan dalam legenda Tionghoa, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya. 

Pawai Tatung saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang. (Foto: ANTARA)

Roh-roh yang dipanggil dapat merasuki Tatung yang memenuhi syarat dalam tahapan yang ditentukan pendeta. Para Tatung diwajibkan berpuasa selama tiga hari sebelum hari perayaan, dengan tujuan agar mereka berada dalam keadaan suci sebelum perayaan.

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang secara tidak langsung telah melahirkan akulturasi budaya. Sebab, orang Dayak yang juga turut serta menjadi Tatung. Mereka terdorong berpartisipasi karena ritual Tatung mirip upacara adat Dayak. 

Sejak pertama kali datang ke Singkawang, masyarakat Tionghoa telah menjalin persahabatan erat dengan penduduk pribumi khususnya suku Dayak. Tidak ada kecanggungan di antara kedua etnis ini.


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network