BENGKAYANG, iNews.id - Mantan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Sebastianus Darwis memutuskan untuk tetap berkontestasi di Pilkada Bengkayang 2020 meski tidak didukung oleh partainya. Keputusan itu mengakibatkan Darwis dipecat dari PDIP karena dianggap melawan perintah partai.
Kendati sudah dipecat dari PDI Perjuangan, hingga kini masih cukup banyak masyarakat Bengkayang yang belum mengetahui kabar tersebut. Sebagian masyarakat masih ada yang menganggap partai banteng itu mengusung dua kadernya pada Pilkada Serentak 2020 ini, yaitu Martinus Kajot dan Sebastianus Darwis.
Ketua DPP PDIP Sri Rahayu ikut angkat bicara menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan, pada Pilkada Bengkayang tahun 2020 ini, PDIP hanya mengusung satu calon, yakni Martinus Kajot.
Dirinya secara tegas menyatakan Sebastianus Darwis sudah dipecat dari partai. Seluruh kader dan pengurus PDIP di Kabupaten Bengkayang pun sudah diminta untuk lebih masif dalam menyosialisasikan kabar pemecatan tersebut.
"Kenapa harus kita sosialisasikan, karena itu merupakan keputusan internal yang mungkin masih banyak masyarakat yang belum tahu. Kader-kader dan pengurus partai wajib menyampaikan bahwa yang diusung PDI Perjuangan cuma satu, yakni pasangan Martinus Kajot dan Carlos Dja'afara. Tidak ada yang lain," katanya di Kantor DPD PDIP Kalbar, Jalan Arteri Supadio Sungai Raya, Sabtu (14/11/2020).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu menambahkan, pemecatan Darwis dari PDIP perlu disosialisasikan guna meluruskan kesimpangsiuaran informasi di tengah masyarakat. Di samping itu, sosialisasi terkait pemecatan tersebut juga untuk menyolidkan barisan simpatisan partai yang selama ini belum begitu yakin untuk mendukung pasangan Kajot-Carlos.
"Ya, sudah pasti harus disosialisasikan oleh jajaran struktural dan kader-kader PDI Perjuangan di Kabupaten Bengkayang. Sebastianus (Darwis) kan awalnya dari PDI Perjuangan, tapi karena sudah tidak melaksanakan rekomendasi atau instruksi dari Ibu Ketua Umum, maka itu sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap keputusan partai," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait