Makna Festival Kue Bulan di Masa Kini
Festival kue bulan bulan dimaknai sebagai perayaan kebersamaan dan acara kuliner yang menarik. Kue bulan ini dibagikan kepada keluarga, teman, dan kerabat untuk mempererat tali silaturahmi.
Di Indonesia, biasanya kue bulan dikenal dalam dialek Hokkian, yaitu Gwee Pia atau Tiong Ciu Pia. Sementara, dalam dialek Hakka/Khek kue bulan disebut Ngiet-Piang.
Bahkan, beberapa restoran, hotel, dan toko kue menjual kue bulan saat Festival Musim Gugur tiba. Sebagian bentuknya pun masih khas bulan tradisional yang melmabangkan keutuhan keluarga.
Selain itu, Dewi Bulan sudah tidak lagi dianggap sebagai dewi keberuntungan yang bisa mendatangkan hasil panen berlimpah. Melainkan, sekarang orang Tionghoa menganggap Dewi Bulan sebagai Dewi Cinta.
Konon jika sepasang kekasih memuja Dewi Bulan di malam hari, mereka akan dikaruniai pasangan yang romantis, langgeng, dan tak terpisahkan.
Itulah tradisi kue bulan yang berawal dari masyarakat Tiongkok sebagai bentuk persembahan kepada Dewi Bulan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait