Gubernur Kalbar Kesal Angkasa Pura dan KKP Tak Serius Tangani Covid-19 di Bandara Supadio
PONTIANAK, iNews.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengaku kesal dengan tindakan Angkasa Pura dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Supadio. Dia menilai keduanya lepas tangan dengan masuknya penumpang positif Covid-19.
"Yang lima positif itu kita kordinasikan ke KKP dan Angkasa Pura. Nah, Angkasa Pura tak bertanggung jawab ngelak sana-sini. KKP apalagi, tidak pernah ada di tempat," ujar Sutarmidji kepada wartawan di Pontianak, Senin (28/12/2020).
Sutarmidji juga menyayangkan pimpinan KKP di Pontianak yang tidak berada di tempat. Dia menyebut pimpinan KKP sudah tidak ada di Pontianak dan memilih pulang ke Bandung.
Menurutnya hal tersebut tidak tepat. Sebagai pimpinan KKP seharusnya 24 jam berada di Pontianak dan tidak bepergian ke luar kota. Apalagi ada persoalan masuknya penumpang pesawat terdeteksi positif Covid-19.
Dia menyebut Angkasa Pura dan KKP sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap arus masuk orang ke Kalbar melalui Bandara Supadio. Namun Sutarmidji menilai keduanya tidak serius dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Jangan main-main, negara sudah habiskan dana banyak untuk menangani Covid tapi kita tak serius-seriusnya," ujar mantan Wali Kota Pontianak ini.
Dia meminta Angkasa Pura dan KKP tidak lepas tangan dengan masalah ini, dan terus bekerja sama dengan menerapkan kewajiban tes swab PCR bagi penumpang pesawat yang tiba di Bandara Supadio.
Kewajiban tes swab PCR ini menurutnya salah satu upaya untuk melindungi masyarakat Kalbar dari penularan Covid-19 yang kemungkinan dibawa dari pendatang yang tiba melalui jalur udara.
Sutarmidji mengaku mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan tes swab PCR tersebut agar Angkasa Pura dan KKP serius menangani penyebaran Covid-19 dari penumpang pesawat.
"Supaya mereka sadar dan jangan main-main," tuturnya.
Editor: Reza Yunanto