Napi Lapas Singkawang Kendalikan Bisnis Narkoba, Punya Aset Rp2,1 Miliar

PONTIANAK, iNews.id - Polda Kalbar mengungkap bisnis narkoba yang dikendalikan narapidana di Lapas Singkawang. Rekening bank milik narapidana tersebut disita karena terindikasi melakukan transaksi mencurigakan selama berada dalam lapas.

Narapidana tersebut adalah RD. Diduga dia telah menjalankan bisnis narkoba dari dalam lapas sejak 2018.

Baca Juga

Pontianak Geger, Mayat Pemuda Mengambang di Bawah Jembatan Tol Landak

"RD memiliki enam buku rekening bank dan ditemukan transaksi keuangan yang mencurigakan," ujar Diresnarkoba Polda Kalbar Kombes Yohanes Hernowo, Jumat (24/6/2022).

Yohanes menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan tersangka SB pada 11 Maret 2022. Dia ditangkap dengan barang bukti 41 paket sabu seberat 57,03 gram.

Baca Juga

Miris, 6.320 Satwa di Kalbar Diperdagangkan Ilegal, Nilainya Rp452 Juta

Setelah diinterogasi penyidik, SB mengaku barang itu dari seorang napi di Lapas Singkawang berinisial RD. 

Baca Juga

Restorative Justice, Kejati Kalbar Hentikan Kasus Orang Tua Aniaya Anak BAB Sembarangan

Polisi lalu mendalami peran RD hingga ditemukan transaksi keuangan mencurigakan dari buku rekening yang disita. Bahkan harta kekayaan RD tidak sesuai dengan profil dirinya sebagai napi yang menghuni Lapas Singkawang.

"Diduga kuat hasil jual beli narkotika yang dilakukannya sejak tahun 2018 dari dalam lapas," katanya.

Baca Juga

Pengedar 1 Kg Sabu Ditangkap Polresta Pontianak, Akan Diedarkan ke Surabaya

Setelah menangkap SB dan RD, polisi melakukan pengembangan hingga ditangkap satu orang lagi yakni AH. Dari tangan AH ditemukan sabu seberat 3,4 kilogram.

Dalam kasus ini, Polda Kalbar menyita sejumlah aset yang diduga hasil bisnis narkotika tiga tersangka yakni RD, SB, dan AH.

Aset yang disita yakni dua unit mobil yakni Toyota Fortuner dan Kijang Innova, dua unit motor Honda PCX, satu unit rumah, satu kapling tanah, dan uang Rp100 juta.

"Total aset kasus narkotika yang disita sebesar Rp2,1 miliar," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto