PONTIANAK, iNews.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak menyebut para pengemis dan pengamen badut di persimpangan jalan bukan warga lokal. Mereka datang dari luar kota bahkan provinsi.
"Mereka itu dari luar kota bahkan juga luar provinsi," kata Kepala Dinsos Kota Pontianak, Darmanelly, Rabu (23/3/2022).
Tim Buser Tangkap Perampok Rumah Warga Ketapang, Kerugian Rp800 Juta
Dia mengatakan, kedatangan para pengemis dan pengamen badut di persimpangan jalan itu memanfaatkan rasa iba warga.
"Orang Pontianak ini suka iba, jadi mengundang mereka datang ke sini," tuturnya.
Belum Ditangkap, Pria Hobi Pamer Kemaluan Berkeliaran Bikin Resah Perempuan
Dinsos Kota Pontianak telah mengambil tindakan tegas dengan memulangkan para pengemis dan pengamen badut itu ke daerah asalnya.
Selain dari kabupaten dan kota di Kalbar, ada juga yang berasal dari luar provinsi.
Kreatif, Emak-Emak di Kubu Raya Bikin Minyak Goreng Sendiri
"Beberapa sudah kami pulangkan ke daerah asal mereka," tuturnya.
Rara Pawang Hujan Mandalika Dibayar Berapa? Ini Pengakuannya
Menurutnya, Pemerintah Kota Pontianak memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2022 yang melarang masyarakat memberikan uang atau barang kepada pengemi di pinggir jalan.
Masyarakat Pontianak diminta memahami perda tersebut agar pengemis tak menjamur di Kota Pontianak.
"Kami selalu sosialisasi dan edukasi hal tersebut kepada masyarakat untuk tidak memberi," ujarnya.
Menurutnya, jika masyarakat Pontianak ingin memberikan bantuan termasuk sedekah, bisa disalurkan melalui Badan Amil Zakat atau Dompet Ummat yang penyalurannya jelas.
Menurutnya, tak jarang mereka yang meminta-minta itu adalah orang yang mampu secara ekonomi.
"Kami bukan melarang orang berbuat baik, hanya saja kebaikan tersebut banyak dimanfaatkan," ujarnya.
Editor: Reza Yunanto