TNI Gagalkan Penyelundupan Sabu di Perbatasan Negara, Pelaku Kabur ke Wilayah Malaysia
PONTIANAK, iNews.id - Anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 645/Gty menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu di Desa Palang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang merupakan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Kurir yang membawa sabu seberat 27,3 kilogram kabur ke wilayah Malaysia.
"Digagalkannya penyelundupan barang haram itu berkat kerja sama berbagai pihak," kata Dansatgas Pamtas Yonif 645/Gty, Letko Hudallah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/6/2022).
Dia menjelaskan, penggagalan penyelundupan sabu tersebut terjadi pada Senin (20/6/2022) sore sekitar pukul 17.35 WIB.
Seorang laki-laki yang dicurigai sebagai kurir narkoba melintasi jalan tikus perbatasan.
"Ketika diberhentikan orang tersebut membuang barang bawaannya kemudian lari masuk ke dalam wilayah Malaysia," ujar Hudallah.
Menurutnya, informasi awal penyelundupan sabu itu diperoleh oleh Danpos Pala Pasang, Sertu Petrus Ichong Xidjan pada Senin (20/6) pagi dari jaringan intel di perbatasan negara.
Setelah diintai oleh seluruh anggota Pos Pala Pasang, terlihat seorang pria membawa tas dan karung yang diduga berisi narkotika. Lantaran pria tersebut berlari ke arah Malaysia, anggota tak bisa mengejar ke wilayah yang sudah masuk titik netral.
Anggota kemudian mengecek tas dan karung yang dibuang korban di semak-semak. Setelah diperiksa ternyata berisi 27 bungkus teh Guanyiwang.
Barang bukti tersebut kemudian diserahkan ke Polres Sanggau untuk dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan pemeriksaan alat general screening drugs, dinyatakan benda yang ada dalam 27 bungkus teh China itu positif narkotika jenis sabu.
"Sebanyak 27 bungkus narkotika jenis sabu yang dikemas dalam teh Guanyinwang tersebut seberat 27,3 kilogram," katanya.
Dia mengatakan, Satgas Pamtas Yonif 645/Gty terus mencegah tindakan ilegal di perbatasan negara.
"Salah satunya mencegah masuknya narkotika di wilayah perbatasan sektor barat Provinsi Kalbar," ujarnya.
Editor: Reza Yunanto